Perbedaan Daun Kemangin dengan Daun Selasih : Khasiat, Rasa, dan Penggunaan dalam Kuliner
Meski terlihat mirip, daun kemangin dan daun selasih punya perbedaan mencolok dalam hal rasa, aroma, dan khasiat kesehatan-Foto: Instagram @nazrinnchan-
Penelitian menunjukkan bahwa daun selasih dapat membantu menurunkan kadar gula darah, mengurangi stres oksidatif, dan meningkatkan kesehatan jantung.
Daun Kemangin sering digunakan dalam masakan Asia Tenggara. Dalam masakan Thailand, daun kemangin biasanya digunakan dalam kari, sup, dan salad.
Di Vietnam, kemangin adalah salah satu bahan utama dalam hidangan pho, memberikan aroma dan rasa yang khas.
Di Indonesia, daun kemangin sering digunakan dalam masakan tradisional seperti pepes ikan dan urap.
Daun Selasih lebih sering ditemukan dalam masakan Barat.
Penggunaan daun selasih yang paling populer adalah dalam saus pesto, yang terbuat dari campuran daun selasih, minyak zaitun, bawang putih, kacang pinus, dan keju Parmesan.
Selain itu, daun selasih juga sering digunakan sebagai topping pada pizza, campuran dalam salad, dan bahan tambahan dalam minuman seperti mojito atau infused water.
Meski terlihat mirip, daun kemangin dan daun selasih memiliki perbedaan yang signifikan dalam hal rasa, aroma, manfaat kesehatan, dan penggunaannya dalam kuliner.
Daun Kemangin dikenal dengan rasa pedas dan aroma khasnya, sering digunakan dalam masakan Asia Tenggara, serta memiliki manfaat kesehatan seperti sifat antiinflamasi dan antimikroba.
Daun Selasih, terutama sweet basil, memiliki rasa yang lebih manis dan lembut, sering digunakan dalam masakan Barat, dan kaya akan antioksidan serta nutrisi penting lainnya.
Memahami perbedaan antara daun kemangin dan daun selasih tidak hanya akan memperkaya pengetahuan kita tentang bahan-bahan kuliner, tetapi juga membantu kita memaksimalkan manfaat kesehatannya dalam kehidupan sehari-hari.
Jadi, baik Anda penggemar masakan Asia atau Italia, pastikan untuk mencoba kedua jenis daun ini dan nikmati keunikan rasa dan manfaat kesehatannya.*