VIDA Terapkan Deepfake Shield Jaga Keamanan Industri Fintech Syariah

VIDA terapkan Deepfake Shield menjaga keamanan digital pada industri fintech Syariah dalam melindungi serangan deepfake-FOTO : ANTARA-

BISNIS, KORANPALPOS.COM - Penyelenggara Sertifikasi Elektronik (PSrE) yang berinduk di bawah Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), VIDA, mengeluarkan VIDA Deepfake Shield sebagai solusi Artificial Intelligence (AI) yang memungkinkan institusi fintech syariah untuk memerangi penipuan deepfake secara efektif.

"Berbagai serangan siber di sektor fintech termasuk syariah menjadi hal yang perlu menjadi perhatian bersama. Penerapan langkah-langkah keamanan siber dalam setiap transaksi digital sangat penting dilakukan untuk menjaga kepercayaan nasabah", ujar SVP Product VIDA Ahmad Taufik, melalui keterangan pers yang diterima, Jumat (28/6).

Mitigasi risiko peretasan pada sejumlah simpul keamanan siber layanan fintech syariah akan menentukan seberapa jauh ekosistem keuangan digital syariah yang aman dan terpercaya bisa terwujud, tambahnya.

BACA JUGA:Harga Emas Antam Sabtu 29 Juni 2024: Naik Rp5.000 Jadi Rp1.365.000 per Gram !

BACA JUGA:Bank Mandiri Rilis Livin KPR : Permudah Nasabah Ajukan Kredit Rumah

Indonesia saat ini menduduki peringkat ketiga negara dengan pangsa pasar teknologi finansial (fintech) syariah terbaik di dunia dibandingkan dengan Uni Emirat Arab.

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pun memproyeksikan pertumbuhan pangsa pasar bank syariah hingga 18 persen pada tahun 2028.

Dalam Peta Jalan atau Roadmap Pengembangan dan Penguatan Perbankan Syariah Indonesia 2023-2027, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) telah mendorong akselerasi digitalisasi perbankan syariah, meliputi peningkatan kualitas ketahanan Teknologi Informasi (TI) perbankan syariah, termasuk dalam hal ini perlindungan terhadap data pribadi nasabah.

BACA JUGA:Saldo DANA Gratis Rp600 Ribu Setiap Hari : Begini Cara Aman Mengklaim Hadiahnya !

BACA JUGA:Nilai Tukar Rupiah Jumat 28 Juni 2024 : Melemah 1 Poin Menjadi Rp16.407 per Dolar AS !

Meskipun inisiasi penguatan digital telah dilakukan, berbagai ancaman masih menjadi hal yang tidak bisa dihindari. Laporan terbaru perusahaan keamanan siber Kaspersky menyebut pihaknya berhasil memblokir total 5.863.955 ancaman online selama periode Januari hingga Maret tahun ini.

Berdasarkan data dari Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN), lebih dari 204 juta serangan siber di Indonesia terjadi sejak Januari hingga Juni 2023, dimana sektor keuangan menempati peringkat ketiga yang paling banyak menerima serangan siber.

Merespon hal tersebut, OJK bersama Asosiasi Fintech Indonesia (AFTECH) dan Asosiasi Fintech Syariah Indonesia (AFSI) juga berupaya memitigasi praktik kecurangan di sektor fintech dengan meluncurkan Panduan Strategi Anti-Fraud Penyelenggara Inovasi Teknologi Sektor Keuangan (ITSK) untuk membangun kepercayaan masyarakat.

BACA JUGA:Bukan hanya Snack Video : Ini Sosial Media Baru yang Menghasilkan Saldo DANA Gratis !

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan