Lakukan Monitoring Penanaman Pohon Mangrove

PLN UIP Sumbagsel melalui TJSL melakukan monitoring penanaman pohon di Desa Wisata Sungsang IV-Foto : Istimewa-

Pada kunjungan kali ini, Tim Srikandi PLN UIP Sumbagsel yang terdiri dari Dayang Pranandary dan Rossa Amelia – melakukan peninjauan dan monitoring terhadap progam TJSL tahun lalu.

Kepada Tim Srikandi PLN Kepala Desa Sungsang IV, Romi Adi Chandra mengungkapkan program tahun lalu yang dijalankan misalnya penanaman pohon mangrove atau program sejenisnya perlu adanya keberlanjutan kedepannya.

"Kami berharap program yang dijalankan dapat terus bermanfaat untuk masyarakat Sungsang dan tentunya berkelanjutan. Karena melihat dari program-program perusahaan atau instansi sebelumnya hanya sebatas pada tenggat waktu tertentu sehingga manfaatnya tidak dalam jangka panjang," tegas Kepala Desa Sungsang IV, Romi Adi Chandra.

Kemudian, Srikandi PLN melakukan peninjauan langsung terhadap program TJSL Penanaman Pohon Mangrove di bibir sungai dekat Gazebo PLN yang dibangun di Desa Sungsang IV.

Dalam proses peninjauan tersebut didampingi oleh Mathasan selaku Sekretaris Bujang Gadis Sungsang dan inisiator pembuatan sabun dari mangrove di Desa Wisata Sungsang IV. Kepada Srikandi PLN, Mathasan mengungkapkan sabun mangrove yang dikembangkan masih melakukan produksi dan berjalan sampai dengan sekarang dan berharap adanya pendampingan lebih lanjut untuk perkembangan produk sabun mangrove ini.

"Untuk pembuatan sabun mangrove ini alhamdulillah masih berjalan, kita produksi tergantung permintaan dengan kisaran harga Rp 20.000,- per 500 ml satu botolnya. Kami juga berharap agar produk ini dapat ditingkatkan lagi dengan adanya pendampingan dari PLN” pungkasnya.

Rossa Amelia selaku Srikandi PLN menjelaskan bahwa perlu adanya sertifikasi BPOM untuk produk sabun mangrove ini agar menjadikan status produk ini terjamin baik dari segi mutunya dan meningkatkan kepercayaan konsumen untuk menggunakan produk ini.

“Kami sangat tertarik dengan sabun dari mangrove ini, perlu dilakukan perkembangan lebih lanjut kedepannya dan mungkin perlu juga ada sertifikasi BPOM nya supaya terjamin mutunya,” jelasnya.

Dalam proses peninjauan tersebut, bibit mangrove mulai tumbuh di sekitar bibir sungai di Desa Sungsang IV.

Dengan adanya pohon mangrove tersebut diharapkan dapat mengurangi pengikisan akibat arus sungai dan menjadi habibat bagi makhluk hidup yang ada di sekitar bibir sungai tersebut. (nik/adv)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan