Mayat Pria tak Dikenal Terapung di Sungai Musi : Kaki Kanan Dirantai dan Diikatkan ke Karung Berisi Batu !

--

BACA JUGA:Kejati Sumsel Tetapkan Satu Tersangka Lagi : Kasus Korupsi Internet di Muba !

Identifikasi awal menyebutkan bahwa mayat ini adalah seorang pria berusia sekitar 30-40 tahun, dengan tinggi badan sekitar 170 cm.

Ada beberapa ciri khas yang ditemukan pada mayat yang belum diketahui identitasnya ini, antara lain adanya jaringan parut atau keloid di dada kanan dan punggung, serta tato yang terlihat jelas di tangan kiri dan kaki kanan korban.

"Adanya jaringan parut menunjukkan bahwa korban mungkin pernah menjalani prosedur medis atau operasi tertentu," tambahnya.

Meskipun ditemukan adanya luka memar pada tangan dan kaki korban, Dr. Indra menegaskan bahwa dari pemeriksaan luar yang dilakukan, belum dapat dipastikan apakah korban ini merupakan korban pembunuhan.

BACA JUGA:Polisi Gagalkan Produksi 314 Ribu Butir Pil Ekstasi : Di Sini Lokasi Pabriknya !

BACA JUGA:Hamil tapi Tak Tahu Suaminya : Motif Mama Muda Coba Loncat dari Jembatan Musi VI, Begini Nasibnya !

"Kami hanya melakukan pemeriksaan luar, dimana terlihat adanya beberapa luka memar di tubuhnya," jelasnya.

Lebih lanjut, Dr. Indra mengungkapkan bahwa pada kaki sebelah kanan korban, terdapat rantai yang diikatkan dengan gembok ke karung yang berisi batu dan sandal milik korban.

"Rantai ini berfungsi sebagai pemberat jenazah, dimana kakinya diikat dan tergembok, kemudian dikaitkan dengan karung berisi batu dan sandal," paparnya.

Diperkirakan bahwa korban mungkin hanyut dari lokasi tertentu sebelum akhirnya ditemukan mengapung di kawasan Boom Baru.

Meskipun lokasi penemuan mayat ini berada di kawasan tersebut, namun kemungkinan besar korban jatuh atau tenggelam dari lokasi yang berbeda sebelum akhirnya ditemukan di sungai ini.

Kepolisian setempat saat ini sedang mengkoordinasikan upaya untuk mengidentifikasi mayat ini dengan mengumpulkan informasi dari masyarakat sekitar serta memeriksa catatan orang hilang.

Identifikasi yang lebih lanjut, termasuk autopsi yang akan dilakukan oleh tim dokter forensik RS Bhayangkara Palembang, diharapkan dapat memberikan gambaran lebih jelas mengenai penyebab kematian dan identitas korban ini.

Kepolisian juga telah menerima laporan dari warga sekitar yang khawatir tentang kemungkinan identitas korban, sementara keluarga yang memiliki anggota yang hilang diberitahukan untuk segera menghubungi pihak berwenang untuk proses identifikasi lebih lanjut.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan