Ombudsman RI Perwakilan Sumsel Ungkap Dugaan Kecurangan PPDB SMA Jalur Prestasi : Begini Modusnya !

Kepala Ombudsman Provinsi Sumsel M Adrian-FOTO : ANTARA-

BACA JUGA:Minta Tinjau Ulang SK Gubernur Soal PPDB

"Satu sekolah bisa menerima tiga hingga empat laporan," ungkap Adrian.

Setelah melakukan pengecekan terhadap nilai-nilai yang dilaporkan, Ombudsman menemukan bahwa beberapa siswa yang seharusnya lolos berdasarkan urutan nilai justru tidak diterima.

"Kami menemukan data sekolah yang menunjukkan urutan nilai dari yang tertinggi sampai terendah, dan beberapa siswa yang seharusnya masuk urutan teratas malah tidak diterima," tambah Adrian.

BACA JUGA:Jika Temukan Kecurangan PPDB SD dan SMP di Palembang : Begini Cara Pengaduannya Melalui Online !

BACA JUGA:PPDB : Harus Terbuka dan Adil !

Menindaklanjuti temuan tersebut, Ombudsman menduga bahwa kecurangan serupa mungkin terjadi di sekolah-sekolah lain.

Oleh karena itu, Ombudsman memutuskan untuk melakukan penyelidikan lebih lanjut dengan membuat laporan inisiatif yang dipublikasikan.

Adrian  menyatakan akan melakukan pemanggilan  secara bergilir untuk mendalami proses PPDB di setiap sekolah.

"Sekolah yang kita panggil mulai dari SMAN 1 Palembang sampai SMAN 22 Palembang. Pemanggilan dimulai besok, Rabu 19 Juni 2024," kata Adrian pada Selasa (18/6/2024).

Pemanggilan akan berlangsung dari pukul 08.00 WIB hingga 12.00 WIB.

Dalam pertemuan tersebut, pihak sekolah akan diminta menjelaskan bagaimana proses PPDB dan verifikasi yang dilakukan terhadap calon siswa saat mereka datang langsung ke sekolah.

Ombudsman ingin memastikan transparansi dan akurasi dalam proses penerimaan siswa baru ini.

"Pemanggilan ini bukan hanya untuk sekolah yang dilaporkan masyarakat karena ada dugaan pelanggaran atau kecurangan, tetapi juga untuk sekolah lainnya. Kami ingin mengkaji dan memastikan apakah ada pelanggaran serupa di sekolah-sekolah tersebut," jelas Adrian.

Adrian tidak merinci jumlah pasti sekolah yang dilaporkan oleh wali murid terkait dugaan kecurangan dalam PPDB. Namun, ia menyebutkan bahwa beberapa sekolah menerima hingga empat laporan dari wali murid.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan