Pemkab OKU Timur Lakukan Percepatan Penurunan Stunting
Pemerintah Kabupaten OKU Timur menggelar Rembuk Stunting Tahun 2024. --
MARTAPURA, KORANPALPOS.COM - Pemerintah Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) Timur, Sumatra Selatan menggencarkan rembug stunting sebagai upaya percepatan penurunan angka penyakit kekerdilan di wilayah setempat.
Wakil Bupati OKU Timur Adi Nugraha Purna Yudha sekaligus Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) di Martapura, Jumat mengatakan bahwa percepatan penurunan stunting sangat perlu dilakukan dengan melibatkan lintas sektor, termasuk keterlibatan peran kepala desa.
Termasuk juga peran Tim Penggerak PKK dan TPPS sangat dibutuhkan sebagai sektor penggerak dalam upaya pendampingan keluarga berisiko stunting di OKU Timur.
Menurut dia, sejak beberapa tahun terakhir Pemkab OKU Timur terus melakukan berbagai program dalam upaya penurunan stunting di wilayah itu agar dapat menuju zero penyakit kekerdilan.
BACA JUGA:BPJS Kesehatan Jadi Syarat Buat SIM, Begini Tanggapan Wakil Rakyat di Lubuklinggau
BACA JUGA:6 Job Perwira di Lingkungan Polres Lubuklinggau Dirombak
Upaya yang dilakukan mulai dari intervensi yang tepat melalui Pemberian Makanan Tambahan (PMT) pabrikan bagi anak dan ibu hamil.
Bahkan, sejak awal tahun 2023 pihaknya memakai PMT lokal yang lebih banyak mengandung protein hewani agar anak mendapat asupan makanan yang bergizi dan seimbang.
Selain itu, kata dia, pihaknya pun menggencarkan sosialisasi tentang pentingnya menjaga asupan gizi bagi ibu hamil agar bayi di dalam kandungan terhindar dari stunting.
Berkat kerja keras tersebut hingga kini angka stunting di Kabupaten OKU Timur mengalami tren penurunan yang positif di mana pada tahun 2021 ada 261 kasus, tahun 2022 sebanyak 198 kasus dan 2023 tersisa 60 kasus lagi.
BACA JUGA:Tim Audit Polda Sumsel Turun ke Polres Mura, Ini yang Dilakukan !
BACA JUGA:Puluhan Tempat Penyulingan Minyak Ilegal di Muba Dibongkar Mandiri : Diawasi Langsung Polda Sumsel !
"Berdasarkan hasil Survei Kesehatan Indonesia pada tahun 2022 menempatkan Kabupaten OKU Timur di angka 19,1 persen dan mengalami penurunan pada tahun 2023 menjadi 9,3 persen. Target kami pada 2024 OKU Timur zero stunting," katanya. (ard)