Satria Akhirnya Ditemukan, Keluarga Pasrah dan Terima Takdir

Arman menunjukan foto buah hatinya semasa hidup melalui ponsel yang dipegangnya. Foto : Dokumen palpos--

"Untuk memastikan jasad tersebut memang Satria yang hanyut terseret arus pasca banjir, kita meminta Bhabinkantibmas mengubungi pihak keluarga korban," jelas AKP Sugito.

Ternyata dari keterangan Marlina (ibu korban) yakin bahwa mayat yang ditemukan tersebut benar anak laki-lakinya yang bernama Sahris Sahtriah bin Arman yaitu korban hanyut yang terjadi pada Senin 3 Juni 2024  lalu.

BACA JUGA:Bantu PMI Penuhi Stok : Polres Prabumulih Sumbangkan 48 Kantong Darah !

BACA JUGA:OKU Perpanjang Status Tanggap Darurat Bencana Banjir

"Berdasarkan ciri-ciri fisik dan pakaian yang digunakan korban yaitu baju kaos merah dan celana jeans pendek biru muda, itu benar Sahris Sahtriah bin Arman alias Satria yang sudah 4 hari terakhir dilakukan pencarian," terang AKP Sugito. 

Atas keyakinan keluarga bahwa itu adalah anak mereka yang hilang terseret arus, pihak keluarga /orang tua korban menolak untuk dilakukan Autopsi.

"Pukul 19.05 WIB korban dibawa pihak keluarga menuju rumah duka di RT 04 Kelurahan Wirakarya Kecamatan Lubuklinggau Timur II dengan menggunakan Mobil Ambulance RSUD Siti Aisyah BG 7033 HZ,"  jelas AKP Sugito secara rinci. 

Penemuan jasad balita malang ini seolah menjadi jawaban atas doa dari keluarga korban. 

BACA JUGA:Bandel, Satlantas Muara Enim Tindak Tegas 4 Unit Truk ODOL

BACA JUGA:Tingkatkan Silaturahmi, Polsek Tanjung Agung Gelar Bhakti Sosial

Dimana sebelumnya Arman (ayah korban) menyatakan bahwa dia dan keluarganya telah ikhlas dengan musibah yang dihadapi. Kendati demikian dia berharap kepada semua pihak yang tergabung dalam pencarian putranya itu tetap melakukan pencarian hingga jasad Satria berhasil ditemukan.

"Kami sudah bisa menerima dan ikhlas dengan musibah ini, tapi kami mau jasad anak kami ditemukan," ujar Arman seraya menahan tangis. 

Arman yang terpukul dengan kepergian sang buah hati, hanya bisa pasrah atas ketentuan  Illahi. Karena dia sadar jika tak ada yang bisa melawan takdir.

Hanya saja penyelalan Arman, dia tidak bisa memenuhi per.ibtaan terakhir dari Satria. "Saat saya mau pergi dia minta dibelikan mobil-mobilannya, saya bilang tunggu bapak pulang dari Jakarta nanti bapak belikan, kalau tahu begini saat itu juga sudah la gaung saya belikan," tutup pria yang bekerja di perusahaan ekspedisi ini yang akhirnya tak bisa menahan air matanya. 

Selamat jalan Satria, surga menanti mu disana. (yat)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan