Jejak Sejarah dan Asal Usul Suku Semende di Sumatera Selatan : Siapa Syech Nurqodim al-Baharudin ?

Asal usul dan jejak sejarah suku Semende di Provinsi Sumatera Selatan yang kaya akan tradisi dan budaya-Foto : Dokumen Palpos-

Syaikh Kahfi memerintahkan keduanya untuk menunaikan haji ke Mekkah dan belajar Islam kepada Syaikh Bayanillah.

Rara Santang kemudian menikah dengan Sultan Syarif Abdullah Maulana Huda, seorang penguasa Mesir keturunan Bani Hasyim.

Dari pernikahan ini lahirlah Syarif Hidayatullah dan Syarif Nurullah. Syarif Hidayatullah, yang tidak suka naik takhta, kembali ke tanah Jawa bersama ibunya untuk mendakwahkan Islam dan dikenal sebagai Sunan Gunung Jati.

Sunan Gunung Jati pernah melakukan perjalanan ke Cina, membuka praktek pengobatan, dan berhasil menyebarkan Islam di sana, termasuk menikahi putri Kaisar Cina, Ong Tien.

Setelah itu, beliau kembali ke Jawa dan singgah di Sriwijaya, di mana Adipati Sriwijaya, Ario Damar, telah wafat.

Sunan Gunung Jati mengusulkan pengangkatan Pai Lian Bang sebagai adipati Sriwijaya, yang kemudian diubah namanya menjadi Palembang.

Murids Pai Lian Bang, termasuk cucu Sunan Gunung Jati dari putrinya Panembahan Ratu, yang dinikahi Danuresia (Empu Eyang Dade Abang), yaitu Syech Nurqodim al Baharudin (Puyang Awak), turut berperan dalam perkembangan Islam di wilayah ini.

Suku Semende memiliki sejarah panjang yang penuh dengan perjuangan dan pengorbanan.

Melalui tokoh-tokoh seperti Syech Nurqodim al-Baharudin, mereka tidak hanya menyebarkan agama Islam tetapi juga membawa transformasi sosial dan budaya yang signifikan di wilayah Sumatera Selatan.

Warisan mereka terus hidup dalam adat istiadat, bahasa, dan kepercayaan yang masih dianut oleh generasi sekarang.

Dengan memahami sejarah dan peran penting Suku Semende, kita dapat lebih menghargai keberagaman budaya dan warisan yang kaya di Bumi Sriwijaya.***

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan