Nilai Tukar Rupiah Selasa 4 Juni 2024 : Menguat 25 Poin Jadi Rp16.205 per Dolar AS !

--

BACA JUGA: Nilai Tukar Rupiah Melemah, Senin 27 Mei 2024 : Tergelincir 31 Poin ke Rp16.026 per Dolar AS

3. Sentimen Global

Ketidakpastian ekonomi global yang mulai mereda dengan adanya tanda-tanda pemulihan ekonomi di negara-negara maju, serta stabilisasi harga komoditas, memberikan dampak positif pada mata uang negara berkembang termasuk rupiah.

Para pelaku pasar menyambut baik penguatan ini dengan harapan tren positif akan terus berlanjut.

BACA JUGA:Nilai Tukar Rupiah Menguat 20 Poin per Rabu 22 Mei 2024 : Rp15.979 per Dolar AS !

BACA JUGA:Nilai Tukar Rupiah Terhadap Dolar AS Terperosok 62 Poin : Rp16.040 per Dolar AS !

Menurut Analis Pasar Uang, Budi Setiawan, penguatan rupiah ini didorong oleh arus masuk modal asing yang terus meningkat ke pasar saham dan obligasi Indonesia.

"Investor global mulai kembali mengalihkan dananya ke aset-aset berisiko seperti saham dan obligasi di negara berkembang, termasuk Indonesia, seiring dengan menurunnya kekhawatiran terhadap resesi global," ujar Budi.

Penguatan rupiah memiliki beberapa dampak positif bagi perekonomian Indonesia, di antaranya:

1. Harga Barang Impor: Penurunan harga barang-barang impor yang dapat membantu mengendalikan inflasi.

2. Utang Luar Negeri: Beban pembayaran utang luar negeri dalam denominasi dolar AS menjadi lebih ringan, yang dapat memperbaiki neraca pembayaran Indonesia.

3. Daya Beli Masyarakat: Penguatan rupiah dapat meningkatkan daya beli masyarakat karena harga barang dan jasa impor menjadi lebih murah.

Meskipun ada penguatan, beberapa tantangan masih membayangi nilai tukar rupiah. Beberapa di antaranya termasuk:

1. Kebijakan Federal Reserve: Kebijakan moneter dari Federal Reserve AS, khususnya terkait suku bunga, dapat mempengaruhi arus modal dan nilai tukar.

2. Ketidakpastian Global: Ketidakpastian ekonomi global yang dipicu oleh ketegangan geopolitik, perubahan kebijakan perdagangan, dan perkembangan pandemi COVID-19.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan