Mengenal ERCP : Terapi Unggulan untuk Penderita Batu Empedu !

Dr. dr. Irsan Hasan, Sp.PD, KGEH, FINASIM, dokter spesialis penyakit dalam, konsultan gastroenterology-hepatologi RS Siloam MRCCC Semanggi-FOTO : ANTARA-

BACA JUGA:Perbandingan Kandungan dan Khasiat Jagung Biasa vs Jagung Ketan Ungu : Mana yang Lebih Sehat?

2. Batu Pigmen

Terbentuk ketika pigmen bilirubin, yang dihasilkan dari pemecahan sel darah merah, terakumulasi dalam empedu.

Jenis batu ini berhubungan dengan kondisi medis tertentu seperti sirosis hati, anemia hemolitik, atau infeksi saluran empedu.

BACA JUGA:Tips Mengatasi Lingkungan Kerja Toxic, Jaga Kesehatan Mentalmu !

BACA JUGA:Manfaat Susu Kambing bagi Kesehatan : Salah Satunya Bikin Kulit Kinclong !

Batu pigmen cenderung berwarna cokelat atau hitam.

3. Batu Campuran

Terdiri atas campuran kolesterol dan pigmen, sering kali dikaitkan dengan faktor risiko atau penyebab batu empedu seperti obesitas atau kehamilan.

“Penting untuk mencatat bahwa jenis batu empedu dapat memiliki karakteristik yang berbeda. Identifikasi jenis batu empedu yang tepat memegang peranan penting dalam menentukan pilihan perawatan yang sesuai. Ini melibatkan evaluasi oleh tenaga medis yang tepat sehingga terapi yang diberikan sesuai dengan kebutuhan pasien,” ujar dr. Irsan dalam siaran pers RS Siloam pada Senin.

Ada beberapa metode yang dapat digunakan untuk mengatasi batu empedu, tergantung pada kondisi dan kebutuhan setiap pasien. Perubahan pola makan menjadi langkah pertama, dengan menghindari makanan tinggi lemak, kolesterol, dan makanan olahan.

Dalam beberapa kasus, dokter dapat meresepkan obat-obatan untuk membantu melarutkan atau menghancurkan batu empedu, terutama untuk batu kolesterol yang lebih kecil.

Contoh obat yang digunakan adalah Ursodeoxycholic acid (UDCA) dan Chenodeoxycholic acid (CDCA). Namun, proses ini bisa memakan waktu lama dan tidak selalu efektif.

Metode non-invasif seperti ESWL (Extracorporeal Shock Wave Lithotripsy) menggunakan gelombang kejut untuk menghancurkan batu empedu menjadi fragmen yang lebih mudah dikeluarkan melalui saluran empedu.

Namun, ESWL umumnya hanya efektif untuk batu empedu yang lebih kecil dan tidak dapat digunakan untuk semua kondisi.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan