Penggerebekan Narkoba di Muratara : Polisi Sita Lebih 1 Kilogram Sabu
Ilustrasi sabu yang disita jajaran Polres Muratara lebih dari 1 kilogram dari bandar narkoba-Foto : Istimewa-
Setelah memastikan informasi dan melakukan pengintaian, polisi akhirnya berhasil menangkap Serial di rumah makan SMS.
Barang bukti sabu-sabu seberat lebih dari 1 kilogram ditemukan di dalam tas sandang milik tersangka.
BACA JUGA:Berkat Aplikasi Banpol : Polres Muba Tangkap Pengecer Sabu dengan Barang Bukti 50 Paket !
BACA JUGA:Kejari OKU Tetapkan Tersangka Kasus Pembangunan Unit Sekolah Baru
Barang haram tersebut diduga berasal dari Provinsi Aceh dan dipecah-pecah oleh pelaku untuk diedarkan di berbagai wilayah, termasuk Provinsi Sumsel.
“Barang haram ini masuk dari luar daerah, yakni Provinsi Aceh, dan dipecah-pecah oleh para pelaku untuk diedarkan di sejumlah wilayah termasuk di wilayah Provinsi Sumsel,” ungkap AKP Jhoni Martin.
Setelah penangkapan, tersangka dan barang bukti dibawa ke Polres Muratara untuk pemeriksaan lebih lanjut.
“Iya, itu ada tangkapan sabu-sabu 1 kilo lebih. Untuk teknis penangkapan lebih lanjut bisa ditanyakan kepada Kasat Narkoba,” kata Kapolres Muratara, AKBP Koko Arianto, pada Sabtu 1 Juni 2024 siang.
BACA JUGA:Terkait Kasus Vina Cirebon yang Lagi Heboh : Ini Perintah Jokowi untuk Kapolri !
BACA JUGA:Pascapenggerebekan Oknum Kades Teluk Kecapi Ogan Ilir : Keluarga Kades Sampaikan Sudah Nikah Siri !
Kapolres menegaskan bahwa Kabupaten Muratara memang menjadi salah satu target utama bagi para pelaku yang membawa barang haram dari luar daerah masuk ke Provinsi Sumsel.
“Posisi kabupaten ini menjadi sentral pelintasan antara provinsi maupun perlintasan antar kabupaten, sehingga sering dimanfaatkan sebagai lokasi transit barang haram yang masuk ke Provinsi Sumsel,” jelasnya.
Menurut Kapolres, barang-barang haram tersebut rata-rata masuk dari luar daerah melalui jalur perbatasan.
Ada yang lewat jalur darat dan ada juga yang memanfaatkan banyaknya aliran sungai di wilayah Muratara untuk mengedarkan narkoba.
“Rata-rata barang haram itu masuk dari luar daerah semua, mereka masuk ke Muratara melalui jalur perbatasan, ada yang lewat darat dan perairan karena banyak aliran sungai di wilayah kita,” katanya.