10 Dampak Buruk pada Tubuh Akibat Jarang Berolahraga, Perhatikan Sejak Dini Ya !

Reporter: Dahlia |

Editor: Maryati |

Kamis , 30 May 2024 - 11:03

Olahraga yang teratur untuk menjaga tubuh tetap bugar-Foto : Lovinosalam-

10 dampak buruk pada tubuh akibat jarang berolahraga, perhatikan sejak dini ya !                            kesehatan, koranpalpos.com - olahraga adalah bagian penting dari gaya hidup sehat.
namun, banyak orang seringkali mengabaikannya karena berbagai alasan.
padahal, dampak dari jarang berolahraga bisa sangat merugikan bagi kesehatan tubuh.
mari kita bahas lebih dalam tentang dampak-dampak tersebut : 
baca juga:kabar gembira : somethinc rilis serum untuk atasi kulit berjerawat
baca juga:mengapa konsumsi daging kambing bisa fatal bagi penderita hipertensi ? ini alasannya !
1. kondisi jantung dan pembuluh darah
ketika seseorang jarang berolahraga, risiko terkena penyakit kardiovaskular meningkat secara signifikan.
jantung dan pembuluh darah memerlukan latihan reguler untuk tetap sehat dan kuat.
jarang berolahraga dapat menyebabkan penumpukan lemak di pembuluh darah (aterosklerosis), yang bisa mengakibatkan tekanan darah tinggi, penyakit jantung koroner, dan stroke.
baca juga: spesialis kesehatan jiwa : sulit berhenti merokok bukan hanya masalah fisik, tapi juga psikologis !
baca juga:dikenal bagus untuk memutihkan kulit, ini dampak terlalu sering maskeran wajah dengan vitamin c !
2. penurunan kondisi fisik dan kekuatan otot
tubuh manusia dirancang untuk bergerak.
jarang berolahraga dapat mengakibatkan penurunan kondisi fisik secara keseluruhan.
otot-otot menjadi lemah dan kehilangan kekuatan karena kurangnya latihan.
hal ini juga dapat menyebabkan peningkatan risiko cedera saat melakukan aktivitas fisik yang membutuhkan tenaga.
baca juga:dikenal bagus untuk memutihkan kulit, ini dampak terlalu sering maskeran wajah dengan vitamin c !
baca juga:kentut jangan ditahan ! ini penyakit yang ditimbulkan serta gejala yang perlu diwaspadai 
3. penyakit metabolik
olahraga membantu tubuh mengatur kadar gula darah dan metabolisme lemak.
ketika seseorang jarang berolahraga, risiko terkena diabetes tipe 2 dan penyakit metabolik lainnya meningkat.
kondisi ini dapat berdampak serius pada kesehatan jangka panjang dan memerlukan perubahan gaya hidup yang drastis untuk dikelola.
baca juga:belimbing wulu : buah ajaib yang dapat menyembuhkan dan menginspirasi
baca juga:meningkatnya popularitas daun selada di tengah tren gaya hidup sehat
4. masalah kesehatan mental
selain dampak fisik, jarang berolahraga juga dapat memengaruhi kesehatan mental seseorang.
aktivitas fisik telah terbukti dapat mengurangi stres, kecemasan, dan depresi.
ketika seseorang tidak aktif secara fisik, risiko mengalami masalah kesehatan mental meningkat, yang dapat berdampak pada kualitas hidup secara keseluruhan.
baca juga:kepingin luluran tapi tak mau beli ? tenang, ini 7 bahan luluran scrub dengan bahan yang ada di dapur !
baca juga:meningkatnya popularitas daun selada di tengah tren gaya hidup sehat
5. penurunan kepadatan tulang
olahraga merupakan salah satu faktor penting dalam menjaga kepadatan tulang.
ketika seseorang tidak cukup bergerak, risiko osteoporosis (penyakit tulang rapuh) meningkat.
hal ini terutama berdampak pada wanita setelah menopause, yang rentan mengalami penurunan kepadatan tulang lebih cepat.
6. penyakit jaringan lunak dan persendian
ketika tubuh tidak digunakan secara aktif, jaringan lunak seperti otot, ligamen, dan tendon menjadi kurang fleksibel dan rentan terhadap cedera.
jarang berolahraga juga dapat menyebabkan peningkatan risiko osteoartritis, terutama pada persendian yang sering digunakan seperti lutut dan pinggul.
7. kualitas tidur yang buruk
aktivitas fisik yang cukup berkontribusi pada kualitas tidur yang baik.
jarang berolahraga dapat mengganggu pola tidur seseorang, menyebabkan insomnia atau tidur yang tidak nyenyak.
gangguan tidur ini dapat memengaruhi produktivitas dan kesejahteraan secara keseluruhan.
8. penurunan daya tahan tubuh
tubuh yang jarang berolahraga cenderung memiliki sistem kekebalan yang lemah.
ini membuat seseorang rentan terhadap infeksi dan penyakit, terutama saat terpapar dengan virus atau bakteri yang menular.
9. penyakit mental dan kecemasan
kesehatan mental juga dapat terpengaruh oleh kurangnya aktivitas fisik.
olahraga memiliki dampak positif pada produksi hormon endorfin yang dapat meningkatkan suasana hati dan mengurangi gejala depresi dan kecemasan.
10. risiko kematian dini
studi epidemiologi menunjukkan bahwa kurangnya aktivitas fisik yang konsisten dapat menjadi faktor risiko utama untuk kematian dini.
orang yang jarang berolahraga memiliki risiko lebih tinggi terkena berbagai penyakit kronis yang dapat mempersingkat umur mereka.
dari sini dapat disimpulkan bahwa olahraga tidak hanya penting untuk menjaga kebugaran fisik, tetapi juga berperan besar dalam menjaga kesehatan secara keseluruhan.
penting bagi setiap orang untuk memasukkan aktivitas fisik dalam rutinitas sehari-hari mereka untuk menghindari risiko-risiko yang telah disebutkan di atas. ***

Tag

Share

Koran Edisi Terbaru

Baca Koran Palembang Pos 25 November 2024

Berita Terkini

Berita Terpopuler

Berita Pilihan