Kasus Bullying Anak di Prabumulih Marak : Ada yang Sampai Tidak Mau Sekolah !

Kepala Dinas P2KBP3A Prabumulih, Eti Agustina saat diwawancarai di pemkot Prabumulih, Selasa, 28 Mei 2024-Foto: Prabu-

PRABUMULIH, KORANPALPOS.COM - Kepala Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan, dan Perlindungan Anak (DP2KBP3A) Kota Prabumulih, Eti Agustina SKM MSi, mengeluarkan imbauan kepada para orang tua agar lebih meningkatkan pengawasan terhadap anak-anak mereka. 

Hal ini disampaikan mengingat maraknya kasus perundungan atau bullying yang terjadi di kota Prabumulih akhir-akhir ini.

Ironisnya, bullying ini banyak terjadi di tingkat sekolah dasar (SD) dan sekolah menengah pertama (SMP).

"Saat ini kasus bullying di Kota Prabumulih meningkat," ungkap Eti Agustina saat diwawancarai di gedung Pemkot Prabumulih, Selasa, 28 Mei 2024. 

BACA JUGA:Kenali Macam-macam Kelainan pada Kelenjar Tiroid

BACA JUGA:Sepanjang Sejarah Pileg Muara Enim : Izudin Efendi Raih Suara Terbanyak !

Eti Agustina menuturkan, berdasarkan catatan DP2KBP3A kota Prabumulih hingga penghujung Mei 2024 terdapat satu laporan resmi dari orang tua mengenai kasus bullying dan sepuluh orang tua lainnya berkonsultasi mengenai masalah serupa.

Menurut Eti Agustina, data yang diterima oleh UPTD Perlindungan Anak DP2KBP3A Kota Prabumulih menunjukkan adanya peningkatan dalam kasus bullying dan kekerasan terhadap anak.

"Hingga saat ini ada 1 orang tua yang melapor dan 10 orang tua berkonsultasi terkait kasus bullying tersebut," jelasnya. Selain itu, DP2KBP3A juga menerima tujuh laporan mengenai kekerasan terhadap anak.

Eti Agustina menjelaskan bahwa bentuk bullying yang paling umum terjadi di Prabumulih adalah bullying verbal atau kata-kata.

BACA JUGA:5 Keutamaan Bulan Dzulhijjah yang Harus Kamu Tau, Luar Biasa Berkahnya !

BACA JUGA:3 Syarat Hewan yang Dapat Dikurbankan, Serta Cara Penyembelihan dan Pembagian Kurban Sesuai Syariat Islam !

"Dari curhatan anak, bullying itu berupa membentak, mengejek, seperti mengatakan 'eh kau hitam nian,' itu kan termasuk bullying," ujarnya.

Kasus-kasus ini tidak hanya berdampak pada keseharian anak-anak tetapi juga pada psikologis mereka, di mana beberapa anak menjadi trauma hingga enggan bersekolah.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan