Tragedi di Desa Batu Ampar Empat Lawang Sumatera Selatan : Seorang Ayah Diduga Membunuh Bayi Kandungnya !

Reporter: Romi RIvano |

Editor: Zen Kito |

Jumat , 17 May 2024 - 09:32

EMPATLAWANG - Warga Desa Batu Ampar, Kecamatan Lintang Kanan, Kabupaten Empat Lawang, dikejutkan oleh peristiwa mengerikan yang melibatkan seorang pria bernama Firdaus (18),warga setempat.

Diduga Firdaus menganiaya anak kandungnya sendiri yang baru berusia 1,5 bulan hingga tewas.

Kejadian tragis ini terjadi pada Kamis, 16 Mei 2024, di rumah pelaku di Desa Batu Ampar Kecamatan Lintang Kanan Kabupaten Empat Lawang.

Menurut informasi yang dihimpun, peristiwa ini bermula pada hari Selasa, 14 Mei 2024.

Berawal ketika kedua orang tua bayi, Firdaus dan istrinya, Sefri (17), menitipkan anak mereka kepada neneknya di Desa Lesung Batu.

Dua hari kemudian, pada Kamis, Firdaus meminta agar anaknya dikembalikan ke rumah mereka di Batu Ampar.

Saat tiba di rumah, Firdaus menggendong anaknya dan membawanya ke dalam kamar.

Tidak lama kemudian, bayi tersebut mulai menangis, dan Firdaus menjadi marah.

Ketika Sefri meminta untuk menggendong anaknya, Firdaus menolak.

tragedi di desa batu ampar empat lawang sumatera selatan : seorang ayah diduga membunuh bayi kandungnya !                            empatlawang - warga desa batu ampar, kecamatan lintang kanan, kabupaten empat lawang, dikejutkan oleh peristiwa mengerikan yang melibatkan seorang pria bernama firdaus (18),warga setempat.
diduga firdaus menganiaya anak kandungnya sendiri yang baru berusia 1,5 bulan hingga tewas.
kejadian tragis ini terjadi pada kamis, 16 mei 2024, di rumah pelaku di desa batu ampar kecamatan lintang kanan kabupaten empat lawang.
baca juga:empat lawang sumatera selatan mendadak gempar : sengketa tanah berujung maut !
baca juga:mantan walikota palembang harnojoyo diperiksa penyidik bareskrim polri di polda sumsel !
menurut informasi yang dihimpun, peristiwa ini bermula pada hari selasa, 14 mei 2024.
berawal ketika kedua orang tua bayi, firdaus dan istrinya, sefri (17), menitipkan anak mereka kepada neneknya di desa lesung batu.
dua hari kemudian, pada kamis, firdaus meminta agar anaknya dikembalikan ke rumah mereka di batu ampar.
baca juga:mama muda di lubuklinggau jadi pengedar ineks : segini barang buktinya!
baca juga:kejati sumsel tetapkan satu lagi tersangka dugaan korupsi internet desa di muba
saat tiba di rumah, firdaus menggendong anaknya dan membawanya ke dalam kamar.
tidak lama kemudian, bayi tersebut mulai menangis, dan firdaus menjadi marah.
ketika sefri meminta untuk menggendong anaknya, firdaus menolak.
baca juga:pengakuan perampok yang menewaskan tauke kopi selangit : dilatari narkoba dan judi slot !
baca juga:pelaku dan korban pembunuhan sadis di kasih raja oi ternyata sudah konflik sejak tahun 2014
permintaan sefri yang tak dihiraukan membuatnya marah, hingga firdaus menamparnya.
sefri yang ketakutan kemudian bergegas keluar rumah mencari bantuan dari tetangga.
sefri meminta agar anaknya diantar ke desa muara danau oleh saudarinya, fika.
baca juga:kasus perjanalan dinas fiktif, mantan kadishub prabumulih divonis 1 tahun 6 bulan
baca juga:tragedi petir menyambar 4 warga di desa macang sakti muba : 2 pemuda meninggal dunia, begini kronologinya !
namun, sesampainya di sana, mereka menemukan tubuh bayi niko sudah lebam, diduga akibat dianiaya oleh ayahnya sendiri.
dengan segera, bayi tersebut dilarikan ke puskesmas muara pinang. namun, karena kondisi yang serius, puskesmas merujuknya ke rumah sakit empat lawang di tebing tinggi.
sayangnya, dalam perjalanan menuju rumah sakit, bayi niko meninggal dunia. jenazahnya kemudian dibawa pulang dan dimakamkan di desa lesung batu pada pukul 18.30 wib.
peristiwa ini mengguncang warga desa batu ampar dan sekitarnya. banyak yang tidak percaya seorang ayah bisa tega melakukan tindakan sekejam itu kepada anak kandungnya sendiri.
kejadian ini juga menimbulkan pertanyaan mendalam tentang apa yang mendorong firdaus untuk melakukan perbuatan yang begitu mengerikan.
camat lintang kanan, kodri malisi, membenarkan adanya kejadian ini dan menyatakan bahwa kasus tersebut sudah ditangani oleh pihak polsek lintang kanan dan polres empat lawang.
"ini adalah tragedi yang sangat menyedihkan. kami turut berduka cita atas kejadian ini dan berharap kasus ini bisa segera diusut tuntas," ujar kodri.
saat ini, pihak kepolisian tengah melakukan penyelidikan mendalam untuk mengungkap motif di balik tindakan brutal firdaus.
beberapa tetangga dan saksi mata telah dimintai keterangan untuk mendapatkan gambaran yang lebih jelas mengenai situasi sebelum dan setelah kejadian.
tragedi ini tidak hanya meninggalkan luka mendalam bagi keluarga korban, tetapi juga mengguncang masyarakat setempat.
banyak warga yang merasa cemas dan takut, terutama para ibu yang memiliki anak kecil.
mereka khawatir kejadian serupa bisa terjadi lagi di desa mereka.
seorang warga setempat yang tidak mau ditulis namanya mengatakan tidak pernah menyangka hal seperti ini bisa terjadi di desanya. 
peristiwa tragis ini mengingatkan kita semua tentang pentingnya peran aktif masyarakat dalam mencegah kekerasan dalam rumah tangga.
masyarakat perlu lebih peka terhadap tanda-tanda kekerasan dan segera melaporkannya kepada pihak berwenang untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan.
tragedi yang terjadi di desa batu ampar ini menjadi peringatan keras bagi kita semua tentang pentingnya peran keluarga, masyarakat, dan pemerintah dalam menjaga keamanan dan kesejahteraan anak-anak.
semoga kejadian ini tidak terulang lagi dan menjadi pembelajaran bagi kita untuk lebih peduli dan waspada terhadap tanda-tanda kekerasan di sekitar kita. ****

Tag

Share

Koran Terkait

Kembali ke koran edisi Palembang Pos 18 Mei 2024

Berita Terkini

Berita Terpopuler

Berita Pilihan