5 Fakta Unik di Balik Film 'Kingdom of the Planet of the Apes' : Nomor 4 Paling Sulit Dilakukan !

Cuplikan film "Kingdom of the Planet of the Apes".-FOTO : ANTARA-

Dia menyusun serangkaian latihan untuk memperkuat dan mengembangkan jalur saraf baru, memberi mereka alat untuk bergerak layaknya seekor kera.

Andy Serkis, yang menciptakan karakter Caesar di tiga film sebelumnya, diundang sebagai konsultan khusus untuk menyempurnakan suara dan karakterisasi.

Berbagai sesi disiapkan di panggung performance capture di mana Serkis dan para pemeran dapat melihat karakter digital mereka di layar dan melakukan penyesuaian kecil namun penting.

5. Pembangunan Set Asli untuk Pendalaman Karakter

Sutradara Wes Ball menginginkan sebagian besar aksi berlangsung di set praktis di dunia fisik, tetapi tetap dengan bantuan latar yang dibuat secara digital dalam beberapa adegan.

"Dalam film ini, kami membawa orang-orang ke dunia yang tidak ada. Tentu saja, ada banyak efek visual, tetapi semuanya dimulai dengan berdiri di tempat nyata dan memberi para aktor sesuatu untuk bereaksi," kata Wes.

Owen Teague, pemeran Noa, mengaku kagum dengan pengaturan set yang dibuat secara detail dan realistis.

"Saya ingat saat masuk ke sarang Klan Elang, di mana bagian atas menara kami adalah konstruksi kayu empat lantai atau kayu balok yang diikat bersama, yang begitu detail dan begitu realistis sehingga Anda lupa bahwa tempat itu adalah set," kata Owen.

"Kingdom of the Planet of the Apes" memberikan perspektif baru dalam waralaba ikonik ini, dengan cerita yang berlatar beberapa ratus tahun setelah era Caesar.

Film ini menggambarkan dunia yang berbeda di mana spesies kera berjuang untuk bertahan hidup dan membangun peradaban mereka sendiri di tengah tantangan baru.

Wes Ball membawa visi baru yang menyegarkan, menggabungkan teknologi canggih dan pendekatan naratif yang lebih mendalam untuk menghadirkan petualangan epik ini kepada penonton.

Penggunaan teknologi Performance Capture menjadi kunci dalam menghidupkan karakter kera di film ini.

Teknologi ini memungkinkan para aktor untuk memberikan penampilan yang sangat realistis, menangkap setiap gerakan dan ekspresi wajah secara detail.

Ini memberikan kedalaman emosional yang lebih besar pada karakter kera, membuat mereka lebih manusiawi dan relatable bagi penonton.

Adaptasi teknologi dari "Avatar: The Way of Water" menunjukkan bagaimana film-film besar dapat saling mempengaruhi dalam hal inovasi teknologi.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan