Mengapa Kita Bekerja ? Memahami Makna Hakiki Pekerjaan dan Martabatnya
Andi Wijaya Adani, Direktur Utama Perumda Tirta Musi Palembang--
Sebagai mahluk sosial inilah maka timbul kebutuhan manusia untuk merasakan dibutuhkan oleh orang lain dan dia mempunyai fungsi di dalam lingkungan sosialnya.
Dan rasa itu didapat dari berkarya atau bekerja. Oleh sebab itu walau banyak orang sudah mapan secara ekonomi tetapi mereka masih bekerja. Karena bekerja merupakan tuntutan kodrati manusia sebagai mahluk sosial.
Mungkin pengalaman penulis dibawah ini dapat mebuat kita lebih memahami hakekat bekerja.
Sewaktu penulis pulang dari wilayah Jakabaring di lampu merah simpang empat ke Arah Pelaju-Kertapati.
Datanglah seorang laki-laki setengah baya menawarkan koran.
Laki-laki itu menggunakan tongkat karena salah satu kakinya cacat.
Oleh karena iba penulis memberikan uang lima ribu rupiah. Sang laki-laki bertanya “koran apa Pak ?”.
Saya jawab “tidak usah saya sudah berlangganan koran, uang itu untuk bapak.
Bapak itu mengambil uangnya. Dia berjalan ke arah seorang pengemis dan memberikan uang tersebut kepada sang pengemis.
Karena merasa aneh penulis mendatangi Bapak itu dan bertanya “ bukankah kau berjualan koran karena membutuhkan uang ?”.
Sang Bapak menjawab “Ya Pak saya membutuhkan uang oleh karena itu saya berjualan koran. Saya telah berjanji dengan diri ku sendiri akan menjual habis koran-koran ini, tapi bukan untuk meminta-minta”.
Pelajaran yang berharga dari sang bapak penjual koran. Kita sering menghargai suatu pekerjaan dari imbalan atau uang yang kita terima.
Padahal pekerjaan dapat menjadi suatu kebanggaan bagi kita. Setiap tetes keringat atau pikiran yang kita keluarkan menjadi kehormatan bagi kita karena kita telah berperan di dalam suatu proses pekerjaan.
Wajarlah ada beberapa orang berpendapat “ jika kita memiliki gaji sepuluh juta rupiah, tetapi kita bekerja seperti orang bergaji dua puluh juta rupiah, maka tuhan akan melengkapi sepuluh juta kekurangannya.
Kalau bekerja adalah juga kebutuhan, tetapi mengapa banyak orang merasa tersiksa untuk bekerja.