Bejat ! Seorang Pria di Prabumulih Cabuli dan Nyaris Perkosa Penderita Down Sindrom, Ini Orangnya

Reporter: Prabu Agustiawan |

Editor: Dahlia |

Jumat , 10 Nov 2023 - 20:14

Pelaku menyadari bahwa perbuatannya telah terbongkar, sehingga membatalkan niatnya dan melarikan diri meninggalkan korban.

Kapolres Prabumulih, AKBP Witdiardi SIK MH, melalui Kasi Humas Iptu Barisi Sijabat, saat dikonfirmasi, membenarkan kejadian tersebut.

"Pelaku berinsial RR alias Bayu, pelaku ditangkap tak jauh dari rumahnya di Kelurahan Cambai Kecamatan Cambai Kota Prabumulih," ungkap Barisi Sijabat kepada wartawan.

Menanggapi laporan keluarga korban, yang melaporkan bahwa anggota keluarganya yang mengalami down sindrom telah menjadi korban pencabulan dan nyaris diperkosa, pihak kepolisian langsung bergerak cepat.

Penangkapan terhadap Rahmat Rian alias Bayu dilakukan berdasarkan laporan tersebut.

Rahmat Rian alias Bayu, yang kini menjadi tersangka, dijerat dengan Pasal 289 KUHP tentang pencabulan.

Kasus ini mengejutkan dan mencuri perhatian masyarakat Prabumulih, serta menimbulkan kecaman terhadap tindakan keji yang dilakukan oleh pelaku.

Proses hukum selanjutnya diharapkan dapat memberikan keadilan bagi korban dan memberikan sinyal bahwa tindakan semacam ini tidak akan ditoleransi dalam masyarakat. ***

bejat ! seorang pria di prabumulih cabuli dan nyaris perkosa penderita down sindrom, ini orangnya                             prabumulih - kejadian yang menggemparkan warga prabumulih terjadi ketika rahmat rian alias bayu (32), warga kecamatan cambai kota prabumulih, terlibat dalam tindakan bejat yang mencakup pencabulan dan percobaan pemerkosaan terhadap n (23), seorang gadis penderita down sindrom.
insiden ini terjadi di kediaman nenek korban di kecamatan cambai kota prabumulih pada rabu, 8 november 2023, sekitar pukul 14.00 wib.
rahmat rian alias bayu segera ditangkap oleh unit pidum dan unit ppa polres prabumulih tak lama setelah kejadian tersebut.
baca juga: berangsur pulih, 98 pelajar sdit yang alami keracunan sudah pulang ke rumah
baca juga:pelajar di prabumulih jadi korban penganiayaan, polisi tangkap pelaku
pelaku diamankan tidak jauh dari tempat tinggalnya dan segera dibawa ke mapolres prabumulih untuk proses penyidikan lebih lanjut.
informasi yang dihimpun menyebutkan bahwa aksi cabul ini bermula ketika korban, n, bertandang ke rumah neneknya.
saat n hendak mengambil air di sumur, rahmat rian, yang merupakan tetangga nenek korban, tiba-tiba muncul.
baca juga: polisi dalami penyebab kematian dugaan malapraktik, makam bayi dibongkar 
baca juga:geledah rumah kadishub dan kasubbag keuangan, kejari prabumulih sita 2 laptop dan hp
melihat n yang sedang sendirian, rahmat rian menarik tangan korban dan mendorongnya hingga terjatuh dengan kondisi terlentang.
selanjutnya, rahmat rian berusaha mencabuli korban dengan menarik paksa celana perempuan penderita down sindrom tersebut.
pelaku juga menurunkan celananya. namun, aksi bejat ini terhenti ketika kakak sepupu korban keluar hendak mengambil air.
baca juga:heboh ! ratusan siswa sdit di prabumulih diduga alami keracunan
baca juga:dua pelaku pungli meresahkan sopir truk di jalinsum dibekuk, ini dia orangnya 
pelaku menyadari bahwa perbuatannya telah terbongkar, sehingga membatalkan niatnya dan melarikan diri meninggalkan korban.
kapolres prabumulih, akbp witdiardi sik mh, melalui kasi humas iptu barisi sijabat, saat dikonfirmasi, membenarkan kejadian tersebut.
"pelaku berinsial rr alias bayu, pelaku ditangkap tak jauh dari rumahnya di kelurahan cambai kecamatan cambai kota prabumulih," ungkap barisi sijabat kepada wartawan.
menanggapi laporan keluarga korban, yang melaporkan bahwa anggota keluarganya yang mengalami down sindrom telah menjadi korban pencabulan dan nyaris diperkosa, pihak kepolisian langsung bergerak cepat.
penangkapan terhadap rahmat rian alias bayu dilakukan berdasarkan laporan tersebut.
rahmat rian alias bayu, yang kini menjadi tersangka, dijerat dengan pasal 289 kuhp tentang pencabulan.
kasus ini mengejutkan dan mencuri perhatian masyarakat prabumulih, serta menimbulkan kecaman terhadap tindakan keji yang dilakukan oleh pelaku.
proses hukum selanjutnya diharapkan dapat memberikan keadilan bagi korban dan memberikan sinyal bahwa tindakan semacam ini tidak akan ditoleransi dalam masyarakat. ***

Tag

Share

Koran Terkait

Kembali ke koran edisi Palembang Pos 11 November 2023

Berita Terkini

Berita Terpopuler

Berita Pilihan