FIFA Tetapkan 2 Tersangka, Laga Timnas Indonesia U-23 Vs Uzbekistan Bakal Diulang : Cek Fakta !
Laga semifinal Piala Asia U-23 yang mempertemukan Indonesia melawan Uzbekistan diwarnai kontroversi keputusan wasit yang merugikan skuad Garuda Muda-Foto : PSSI-
Meski urung ke final, Erick menyanjung prestasi hebat tim U-23 Indonesia sebagai debutan yang lolos ke semifinal dan meminta para pemain tidak putus semangat karena tiket ke Olimpiade masih terbuka.
Garuda Muda, menurut Erick, harus kembali memperlihatkan kekuatan mental dalam laga perebutan posisi ketiga di Piala Asia U-23.
"Terima kasih kepada seluruh pemain, pelatih, para ofisial, dan suporter Indonesia yang hadir langsung, maupun yang nonton dari Tanah Air. Saya menjadi saksi bahwa para pemain punya semangat tinggi untuk menang dan menembus final, namun Uzbekistan tim yang tangguh. Saya puas dengan timnas dan bangga karena sepakbola telah menyatukan Indonesia," ujar Erick Thohir yang bersama sejumlah pengurus PSSI mendukung langsung Indonesia di stadion.
Indonesia menghadapi perlawanan berbeda menghadapi Uzbekistan. Juara tahun 2018 dan empat kali semifinalis menekan Indonesia sejak awal laga. Namun kuatnya barisan pertahanan yang dikendalikan kapten, Rizki Ridho babak pertama skor tidak berubah, 0-0.
Indonesia sempat mencetak gol di menit ke 61, melalui Muhammad Ferrari, namun dianulir wasit setelah melihat tayangan VAR ada pemain Indonesia yang offside. Indonesia justru kebobolan di menit-68 lewat tendangan Khusain Norchaev.
Seusai Rizki Ridho terkena kartu merah di menit 84, Uzbekistan menambah gol di menit 85 lewat gol bunuh diri, Pratama Arhan sehingga skor terakhir, 2-0 untuk lawan.
Meski gagal ke final, kans untuk menembus Olimpiade belum pupus. Selain masih tersedia satu tiket pada perebutan posisi ketiga melawan Irak yang digelar Selasa (30/4), peluang terakhir ada di babak playoff.
Jika gagal pada perebutan posisi ketiga Piala Asia U-23, Indonesia harus melakoni babak playoff melawan wakil dari konfederasi Afrika, Guinea U-23 yang dijadwalkan pada 9 Mei di Paris.
"Masih ada dua kesempatan lagi. Mentalitas para pemain sudah teruji, dan saya tetap mohon doa serta dukungan seluruh pecinta sepakbola agar keinginan kita semua melihat generasi emas sepakbola bisa terbang tinggi akan tercapai," tegas Erick.***