Kisah Sahabat Nabi Muawiyah bin Abu Sufyan (13)
Kisah Sahabat Nabi Muawiyah bin Abu Sufyan -Foto: Istimewa-
Perdebatan dan Tantangan Dalam Proses Tahkim
HINGGA saat ini, proses tahkim yang terjadi dalam sejarah masih menyisakan misteri dan menjadi subjek perdebatan yang tak kunjung usai di kalangan para ulama.
Ironisnya, sumber-sumber yang menjadi rujukan seringkali memiliki bias tersendiri.
Imam Thabari misalnya, merujuk pada Abu Mikhnaf, seorang sejarawan Syiah yang memandang Amru bin Ash sebagai sosok licik dan Abu Musa al-Asy’ari sebagai individu yang lengah.
Namun, bagaimana mungkin dua sahabat yang termasuk dalam lingkaran terhormat Nabi dilukiskan sedemikian buruk?
BACA JUGA:Kisah Sahabat Nabi Muawiyah bin Abu Sufyan (12)
BACA JUGA:Kisah Sahabat Nabi Muawiyah bin Abu Sufyan (Bagian 11)
Amru bin Ash adalah seorang panglima besar yang meraih banyak prestasi, termasuk menaklukkan Mesir di masa kepemimpinan Umar bin Khattab dan menjabat sebagai gubernur di sana.
Sementara Abu Musa al-Asy’ari, seorang sahabat agung yang sangat faqih, bahkan diutus oleh Rasulullah untuk menyebarkan dakwah di Yaman.
Ia juga memiliki pengalaman birokrasi yang luas sebagai gubernur Basrah.
Pertanyaannya, bagaimana mungkin mereka melakukan kesalahan yang begitu fatal?
BACA JUGA:Bulan Suci Ramadhan: Berkah, Disiplin, dan Keseimbangan
BACA JUGA:Puasa Ramadhan: Tradisi Bersejarah yang Menyatu dengan Kehidupan Umat Islam
Secara eksplisit, tahkim belum mencapai kata mufakat.