Kisah Sahabat Nabi Muawiyah bin Abu Sufyan (13)

Kisah Sahabat Nabi Muawiyah bin Abu Sufyan -Foto: Istimewa-

Keduanya masih memiliki pendapat yang berbeda terkait kepemimpinan antara Ali dan Muawiyah, serta masalah pembunuhan Utsman.

Ada pula pendapat yang mengatakan bahwa semua keputusan sebaiknya diserahkan kepada kaum Muslimin secara keseluruhan.

Ali sendiri melihat bahwa tahkim belum menyelesaikan konflik, dan sebagai khalifah, ia bertekad untuk membuat Muawiyah tunduk pada keputusannya.

BACA JUGA:Kisah Sahabat Nabi Muawiyah bin Abu Sufyan (10)

BACA JUGA:Kisah Sahabat Nabi Muawiyah bin Abu Sufyan (9)

Ali bahkan bersiap untuk kembali memerangi Muawiyah, namun sebelum itu, ia harus menghadapi tantangan lain yang tak kalah berat, yaitu Khawarij.

Setelah Perang Shiffin, ketika Ali kembali ke Kufah, dua belas ribu tentaranya membelot karena tidak setuju dengan hasil tahkim.

Mereka mengkafirkan Ali karena menyetujui tahkim, meskipun pada awalnya merekalah yang mendesak Ali untuk menerima tahkim.

Namun, setelah berubah pikiran, mereka menolak, dan Ali pun terpaksa mengambil sikap tegas.

Ia bersama pasukannya melawan Khawarij dalam Pertempuran Nahrawan, yang akhirnya dimenangkan oleh Ali.

Setelah pertempuran, Ali berusaha untuk memobilisasi pasukannya untuk menyerang Syam, namun dihadapkan pada kendala internal.

Pasukannya menolak dengan berbagai alasan, sehingga akhirnya Ali terpaksa membatalkan serangannya. Sementara di sisi lain, Muawiyah justru semakin kuat.

Ia berhasil membuat pendukungnya tetap loyal dan bahkan memperluas kekuasaannya ke wilayah-wilayah lain, seperti Mesir.

Pertempuran di Mesir menjadi contoh konkret bagaimana kekuatan Muawiyah semakin solid.

Dengan bantuan Amru bin Ash, pengikut Muawiyah berhasil mengalahkan Muhammad bin Abu Bakar, gubernur yang setia pada Ali.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan