Kisah Sahabat Nabi Muawiyah bin Abu Sufyan (5)

Cerita sahabat Nabi, Abu Sufiyan-Foto: Istimewa-

Namun jika Ali Bin Abi Thalib juga turut membela Muawiyah, hal itu kembali menegaskan bahwa Muawiyah memang sahabat Rasul yang mulia. 

Meski secara prinsip Ali berseberangan dengan Muawiyah, namun itu tak menghalanginya untuk menyanjung Muawiyah dengan bijak.

Begitu juga sebaliknya dengan Muawiyah. 

BACA JUGA:Hikmah Menjalani Puasa Ramadan

BACA JUGA:Kisah Sahabat Nabi Muawiyah bin Abu Sufyan (2)

Kedua belah pihak sadar bahwa perang dan perselisihan yang berkecamuk tak lain akibat merajalelanya api fitnah yang merongrong kaum Muslimin.

Sepulang dari Perang Shiffin, Ali melihat pengikutnya begitu membenci Muawiyah.

Beliau lantas menegur mereka dengan keras, “Wahai manusia, janganlah kalian membenci kepemimpinan Muawiyah, seandainya kalian kehilangan dia, niscaya kalian akan melihat kepala-kepala bergelantungan dari badannya (banyak pembunuhan).”

Dalam riwayat lain, Ali melarang pengikutnya meng- umpat-umpat kubu Muawiyah. Beliau lantas minta umpatan itu diganti dengan doa keselamatan dan kedamaian antara Muawiyah dan dirinya.

“Aku tidak suka kalian menjadi pengumpat (pencaci- maki), tapi andaikata kalian tunjukkan perbuatan mereka dan kalian sebutkan keadaan mereka, maka hal yang demikian itu akan lebih diterima sebagai alasan. Selanjutnya kalian ganti cacian kalian kepada mereka dengan: Ya Allah selamatkanlah darah kami dan darah mereka, serta damaikanlah kami dengan mereka.”

Kemampuan politik Muawiyah memang tiada taranya. Seninya memerintah membuat musuhnya takluk, sementara kawannya kian percaya.

Malang melintang menjadi gubernur Syam dalam dua periode khalifah (Umar dan Usman) membuatnya paham seluk-beluk kepemimpinan. 

Ketika naik jadi khalifah, ia tak lagi canggung, namun langsung menggebrak dengan kebijakan dan terobosan-terobosan yang solutif.

Sahabat ternama Abdullah bin Umar bahkan sampai mengakui bahwa Muawiyah lebih pandai berpolitik daripada ayahnya Umar bin Khattab, “Ayahku Umar lebih baik daripada Muawiyah tetapi Muawiyah lebih pandai berpolitik darinya.” (*/bersambung)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan