Doa dan Simpati untuk Rakyat Palestina

--

“Saya mengatasnamakan kemanusiaan, saya non muslim tapi keperdulian saya terhadap perang sangatlah lah cukup besar. Saya berharap segera berakhir, saya akan turut jika ada aksi mahasiswa untuk peperasangan Israel dan Pelestina,” ujarnya.

“Kita sama dimata Allah, rasa ingin menghentikan perang itu. Damai lebih indah,” tambah Dia. 

Sedangkan menurut Kartini, salah seorang warga Kota Palembang lainnya menambahkan, jika semua warga Indonesia termasuk Sumsel umumnya dan Palembang khususnya  berbondong-bondong turun ke jalan untuk memprotes Israel yang telah memberondong Palestina dengan senjata dan nuklir mereka.

“Bentuk keperdulian kita tidak hanya demo yang baru saja dilakukan, dan kami rencananya akan mengadakan aksi kembali pada 3 November ini (besok,red). Kemudian di media sosial juga terus berpartisipasi akan aksi itu. Semoga kedamaian tercipta  di jalur Gaza di Palestina,” ucapnya. 

Terpisah, tokoh Pemuda Kabupaten Muara Enim Maruta Kristian SIE ME menilai, melihat persoalan di Palestina tidak cukup hanya dalam kaca mata.

Inilah konflik batas wilayah, tapi jauh dari pada itu bahwa persoalan di Palestina itu lebih menggerakan kita dari pada faktor kemanusiaan.

Dimana Menteri Pendidikan sendiri lanjut Maruta,  sudah menyebutkan bahwa tahun 2023 mereka tidak bisa lagi melakukan proses belajar mengajar karena seluruh siswanya sudah meninggal dalam serangan Israel.

“Tentu sebagai umat manusia yang memiliki jiwa kemanusiaan, hal ini tentu sangat menyedikan. Terlebih Palestina adalah orang yang memiliki keimanan yang sama mayoritas dengan penduduk Indonesia," ujar Maruta.

Jika melihat gerakan bantuan yang sudah sampai kata Maruta, telah dilakukan secara masif di Indonesia wabil khusus di Kabupaten Muara Enim yang terlihat itu ada hoodie jackpot.

”Terakhir kami sudah melihat bahwa  di Palestina itu sudah ada dana-dana donatur yang sudah sampai dalam bentuk pemberian sembako dan lain-lain untuk bertahan hidup ditengah-tengah barikade yang ada pada hari ini,” ujarnya.

Namun jika mau berbicara lebih jauh, kata Maruta, maka peran negara jauh lebih dibutuhkan.

“Ya Alhamdulikah kita melihat Menlu Indonesia sudah aktif dan pro aktif menemui beberapa negara Arab untuk menghentikan agresi Israel kepada Palestina karena memang komunikasi yang harus dilakukan adalah peran kenegaraan atas nama kemanusiaan,” ucapnya.

"Mudah-mudahan kedepan agresi ini berhenti dan kemudian rakyat Palestina bisa bernafas dengan legah, hidup dengan normal bahkan bisa mendapatkan kemerdekaannya,"pungkasnya.

Sementara itu, eskalasi konflik antara Israel dengan Palestina yang banyak menelan korban jiwa pada pihak Palestina, juga mengundang simpati berbagai pihak di dunia termasuk di Kota Prabumulih.

Sebagai bentuk kepedulian dan dukungan terhadap palestina, sejumlah yayasan pendidikan dan organisasi Islam di Kota Prabumulih menggelar aksi solidaritas doa bersama dan penggalangan dana bagi warga Palestina di Masjid Nur Arafah dan di Hall Sihlahul Ummah Prabumulih, belum lama ini.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan