Polri Diminta Aktif Awasi Kampanye Hitam
Mendagri Tito Karnavian saat memberikan sambutan seusai melantik Penjabat Gubernur Papua Barat Ali Baham Temongmere di Jakarta, Rabu. Foto : ANTARA/Fransiskus Salu Weking --
JAKARTA - Menteri Dalam Negeri Muhammad Tito Karnavian meminta aparat Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) aktif mengawasi kampanye hitam menjelang Pemilu dan Pilkada Serentak 2024.
"Termasuk yang tidak boleh terjadi adalah kampanye hitam, kampanye yang tidak benar, tidak sesuai fakta," kata Tito dalam keterangannya di Jakarta, Rabu (01/11).
Menurutnya, Polri juga perlu tegas menangani berbagai kampanye yang bisa memprovokasi dan memecah belah masyarakat.
BACA JUGA:Hasil Survei : Elektabilitas PDIP Turun, Prabowo-Gibran Naik
Tito menuturkan bahwa kampanye diperbolehkan sepanjang pesan yang dimuat berdasarkan fakta.
Sekalipun kampanye tersebut menggambarkan sisi negatif pasangan calon atau peserta Pemilu.
Hal ini dapat membantu masyarakat untuk memahami peserta pemilu sebelum menentukan pilihannya.
BACA JUGA:Puan Bertemu Ganjar Bahas Hasil Pertemuan Makan Siang
Tito berharap partai politik atau peserta pemil dapat menggunakan cara-cara yang sesuai aturan dan siap menerima kemenangan maupun kekalahan.
Di lain sisi, Mendagri mendorong Polri agar mampu membaca atau memetakan kerawanan konflik pada Pemilu dan Pilkada 2024.
Polri perlu melakukan langkah-langkah yang tidak hanya bersifat responsif, tapi juga proaktif termasuk dalam menangani kerawanan konflik.
BACA JUGA:Jokowi Jamu 3 Bacapres, Menu Ayam Kodok hingga Es Laksamana Ngamuk
Langkah proaktif ini menjadi kunci, termasuk melakukan patroli di dunia maya.
"Di sosial media kadang-kadang panas, maka upaya-upaya untuk menetralisir di udara di media termasuk sosial media menjadi kunci," ujarnya.