Studi Terbaru : Kualitas Udara yang Baik Dapat Mengurangi Angka Bunuh Diri !

--

BACA JUGA:5 Tahun Kartika Putri Mengalami Autoimun, Yuk Cari Tahu Penyebab dan Gejalanya Seperti Apa

Tantangan utama dalam penelitian ini adalah memisahkan efek polusi udara dari faktor-faktor lain yang berkorelasi, seperti aktivitas ekonomi dan hasil industri.

Namun, para peneliti berhasil mengatasi tantangan ini dengan menggunakan kondisi atmosfer yang disebut inversi, di mana polusi udara dapat terperangkap di dekat permukaan, memungkinkan mereka untuk menentukan dampak kausal antara polusi udara dan tingkat bunuh diri.

Hasil analisis menunjukkan bahwa dampak polusi udara sangat dirasakan di kalangan lansia, dengan perempuan lanjut usia memiliki risiko yang lebih tinggi hingga 2,5 kali lipat.

Meskipun belum ada penjelasan yang pasti mengenai mengapa perempuan lanjut usia lebih rentan terhadap dampak polusi udara, para peneliti menduga bahwa faktor budaya mungkin turut berperan.

Selain itu, studi ini juga menyoroti bahwa dampak polusi udara terjadi relatif cepat.

Angka bunuh diri cenderung meningkat dalam minggu pertama setelah terpapar, dan kemudian menurun tajam ketika kondisi udara membaik.

Hal ini menunjukkan bahwa polusi udara mungkin memiliki efek neurologis langsung, meskipun masih diperlukan penelitian lebih lanjut untuk memahami mekanisme yang terlibat.

Para peneliti juga menggarisbawahi pentingnya kebijakan publik dalam mengatasi polusi udara. Kualitas udara yang buruk bukan hanya masalah kesehatan fisik, tetapi juga masalah kesehatan mental yang serius.

Oleh karena itu, langkah-langkah untuk mengurangi polusi udara dapat menjadi salah satu strategi efektif untuk mengurangi tingkat bunuh diri di masyarakat.

Dengan demikian, studi ini memberikan pandangan baru tentang hubungan antara lingkungan dan kesehatan mental, serta menekankan pentingnya tindakan preventif dalam mengatasi polusi udara untuk melindungi kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan. (ant)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan