DPR RI Tekankan Percepatan Program Makan Bergizi Gratis di Madrasah dan Pesantren

Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI Singgih Januratmoko-Foto: Antara-

BACA JUGA:Upah Minimum 2026 Ditetapkan 24 Desember

Untuk memastikan program berjalan optimal, Singgih mendorong adanya integrasi dan sinkronisasi data antarinstansi.

Ia menyebut Kementerian Kesehatan, Badan Gizi Nasional (BGN), dan Kementerian Agama perlu memperkuat kerja sama dalam pemetaan penerima manfaat MBG.

“Data yang akurat sangat penting, mencakup jumlah santri, kondisi dapur, hingga kebutuhan gizi spesifik. Dengan begitu, penyaluran bantuan dapat lebih tepat sasaran dan efektif,” katanya.

BACA JUGA:Yenny Wahid Soroti Dampak Tambang untuk Ormas dalam Haul Gus Dur

BACA JUGA:AHY–Ilham Habibie Bahas Bencana Sumatera

Selain itu, ia juga menekankan perlunya skema penyaluran MBG yang fleksibel dan menyesuaikan kultur pesantren. Model distribusi tidak harus seragam, melainkan disesuaikan dengan kapasitas masing-masing lembaga.

“Selain makanan kemasan, bisa dikembangkan dapur pesantren dengan pendampingan tenaga ahli gizi, pemanfaatan bahan pangan lokal, penguatan rantai pasok, serta edukasi gizi bagi pengelola dapur,” tambahnya.

Singgih optimistis, dengan kolaborasi lintas sektor dan pengawasan yang ketat, program MBG dapat memberikan dampak signifikan dalam mencetak generasi Indonesia yang sehat, cerdas, dan berkarakter.

BACA JUGA:Wamendagri Minta Daerah Prioritaskan PBG untuk Program MBG

BACA JUGA:Prabowo: Pengungsi Banjir Agam Tidak Sendiri

“Kami di Komisi VIII DPR RI berkomitmen mengawal kebijakan ini agar anggaran dan implementasinya benar-benar dirasakan manfaatnya. Tidak boleh ada anak atau santri yang tertinggal dalam memperoleh akses gizi berkualitas,” pungkasnya. (ant)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan