Polres OKU Intensifkan Pemantauan Debit Air Sungai di Daerah Rawan Bencana
Anggota Polres OKU memantau debit air Sungai Ogan di daerah rawan bencana banjir dan tanah longsor.-foto:dokumen palpos-
BACA JUGA:Pemkot Lubuklinggau Matangkan Persiapan High Level Meeting Pengendalian Inflasi Zonasi 3
"Warga diingatkan untuk selalu waspada, mengamankan barang berharga, dan mempersiapkan rencana evakuasi jika kondisi sungai mulai mengkhawatirkan," ujarnya.
Sebelumnya, Pemkab OKU menetapkan status siaga darurat bencana banjir dan tanah longsor menghadapi musim hujan tahun ini sebagai upaya pencegahan dan penanggulangan bencana alam sedini mungkin.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) OKU, Januar Efendi mengatakan, dalam penetapan status pihaknya meningkatkan kapasitas personel penanggulangan bencana agar banjir dan tanah longsor dapat ditanggulangi sedini mungkin guna mengantisipasi korban jiwa.
Sebanyak 647 personel yang tergabung dalam satgas penanggulangan bencana disiagakan guna menindaklanjuti cuaca ekstrem yang berpotensi menimbulkan dampak banjir dan tanah longsor.
Selain personel, pihaknya juga menyiapkan peralatan penanggulangan bencana antara lain empat unit perahu karet, tiga unit perahu fiber, lima unit mesin perahu, satu unit boat, dan tiga unit mobil rescue.
Kemudian, sebanyak 19 unit motor trail, 10 unit mesin sedot apung, enam unit tenda pengungsian, pelampung dan 71 unit tenda keluarga.