Ciptakan Lingkungan Responsif Gender
Kantor Dinas Pemberdayaan dan Perlindungan Anak (DPPA) Sumsel. foto: Ist--
KORANPALPOS.COM - Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Sumatera Selatan menciptakan lingkungan aman, inklusif, dan responsif gender cegah perempuan menjadi korban tindak kekerasan.
"Dalam empat tahun terakhir, kasus kekerasan terhadap perempuan fluktuatif namun tetap tinggi, sehingga perlu dilakukan berbagai tindakan pencegahan," kata Kepala Dinas PPPA Sumsel M Zaki Aslan, di Palembang.
Dia menjelaskan, berdasarkan data, kasus kekerasan terhadap perempuan pada 2022 mencapai 471 kasus, tahun 2023 tercatat 688 kasus, tahun 2024 tercatat 545 kasus, dan pada 2025 ini tercatat 591 kasus.
Kasus tersebut terbanyak adalah kekerasan dalam rumah tangga (KDRT), dan kekerasan seksual.
BACA JUGA:Provinsi Capaian Program MBG Terbesar di Sumatera
BACA JUGA:Tidak Ada Keberhasilan Tanpa Restu Ibu
Tindak kekerasan itu seringkali dilakukan oleh orang di lingkungan terdekat, seperti suami, pacar, dan anggota keluarga lainnya, katanya.
Menurut dia, untuk menciptakan lingkungan responsif gender memerlukan upaya untuk memahami dan mengatasi perbedaan kebutuhan dan pengalaman antara laki-laki dan perempuan.
Beberapa cara untuk menciptakan lingkungan responsif gender seperti mengenali dan mengatasi stereotip gender yang ada dalam lingkungan kerja atau masyarakat.
Kemudian membuat kebijakan yang adil dan tidak diskriminatif terhadap laki-laki atau perempuan, melakukan pelatihan dan edukasi untuk meningkatkan kesadaran tentang isu-isu gender dan pentingnya kesetaraan gender.
Memastikan lingkungan kerja atau masyarakat aman dan nyaman bagi semua orang, tanpa memandang jenis kelamin, mendukung karyawan untuk mencapai keseimbangan antara kerja dan kehidupan pribadi.
BACA JUGA:Dispora Sumsel Bentuk Ekosistem Olahraga Berprestasi
BACA JUGA:SPPG Layani 1,5 Juta Penerima Manfaat MBG Per Hari
Meningkatkan partisipasi perempuan l dalam pengambilan keputusan dan posisi kepemimpinan, membuat kebijakan dan prosedur untuk mengatasi kekerasan berbasis gender dan memastikan korban mendapatkan dukungan yang dibutuhkan.