Perbedaan Polip dan Miom yang Sering Tak Disadari Wanita
Dr. dr. Gita Pratama, Sp.OG, Subsp. FER., M.Rep.Sc, Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi Subspesialis Fertilitas Endokrinologi Reproduksi-Foto : ANTARA-
BACA JUGA:Telur Asin Bukan Sekadar Lauk, Ini Fakta Gizi yang Wajib Diketahui
Dokter akan menggunakan histeroskopi sebagai alat untuk mendiagnosis sekaligus melakukan prosedur minimal invasive untuk mengangkat polip tersebut.
Kemudian miom merupakan kondisi yang mirip dengan polip, namun miom merupakan tumor jinak yang dapat menyebabkan infertilitas atau tidak bisa hamil.
Perbedaannya dengan polip yakni penderita miom akan mengalami gejala keluarnya darah menstruasi yang banyak dan memanjang, sehingga sering menyebabkan anemia.
BACA JUGA:Sinergi untuk Hadapi Tantangan Imunisasi Anak di Indonesia
BACA JUGA:Jambu Biji Makin Populer : Segar, Bergizi dan Baik untuk Imunitas
Ukuran miom sendiri cukup beragam dari besar hingga kecil. Menurutnya 90 persen miom yang pernah ditemukan dalam ukuran kecil.
"Miom itu enggak dikaitkan dengan gangguan hormon atau infeksi, tetapi dia memang genetik ya. Jadi sebenarnya pada seorang perempuan kalau dicari sebenarnya miom mungkin saja ada.Tapi ada yang mudah sekali membesar, kemudian lebih dari satu," katanya yang saat ini praktik di Rumah Sakit Pondok Indah itu.
Lebih lanjut, pertumbuhan miom dalam rahim dapat dipengaruhi oleh peran genetik, bukan gaya hidup.
Miom akan menjadi mioma submokosum apabila ukurannya sudah menonjol ke arah rongga rahim.
Ukuran yang besar membuat area pada rongga menjadi lebih besar, sehingga darah yang dikeluarkan juga akan lebih banyak dan sulit diberhentikan.
Pasien yang merasa mengalami gejala tersebut dianjurkan untuk segera melakukan sesi konsultasi dengan dokter spesialis untuk mendapatkan penanganan yang tepat dan mengetahui penyebabnya lebih lanjut. (ant)