Dorong Penilaian Objektif dalam Pemberian Gelar Pahlawan Nasional

Ansory Siregar, Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI.-Foto : ANTARA-

BACA JUGA:DPD RI Dorong Pelibatan Anak Muda Lewat Pemilihan Duta DPD 2025

"Langkah-langkah yang diambil pada masa itu berperan penting dalam memastikan arah bangsa tetap pada jalur Pancasila dan menjaga keutuhan NKRI," sambungnya.

Ansory menyinggung kiprah internasional Soeharto yang mencerminkan kepedulian terhadap isu kemanusiaan dan dunia Islam.

Pada tahun 1995, Soeharto melakukan kunjungan langsung ke Bosnia-Herzegovina di tengah perang yang masih berkecamuk.

Kunjungan berisiko tinggi itu menjadi simbol empati dan solidaritas Indonesia kepada rakyat Bosnia, khususnya umat Islam yang menjadi korban konflik.

Dari momentum itu pula lahir inisiatif pembangunan Masjid Istiqal di Sarajevo, sebagai tanda persahabatan dan dukungan Indonesia terhadap perdamaian.

"Langkah tersebut menunjukkan sisi kemanusiaan dan keberanian yang patut diapresiasi. Ia membawa nama Indonesia sebagai bangsa yang peduli pada perdamaian dan solidaritas antarumat,” tuturnya.

Ansory berharap agar proses penetapan gelar Pahlawan Nasional dilakukan dengan kejujuran sejarah, kebijaksanaan moral, dan semangat rekonsiliasi kebangsaan.

"Kita perlu belajar menghargai jasa tanpa menutup mata terhadap catatan sejarah. Pahlawan adalah manusia dan manusia punya perjalanan yang kompleks. Semoga keputusan yang diambil nanti mampu memperkuat semangat kebangsaan, mempererat persatuan, dan menjadi teladan bagi generasi penerus," kata Ansory. (ant)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan