Zero ODOL dan Jalan Panjang Menuju Keadilan Logistik
Dari balik deru mesin truk dan panas aspal, lahir perjuangan panjang menuju keadilan logistik Indonesia. Zero ODOL bukan sekadar aturan, tapi ujian kebijaksanaan dalam menjaga keseimbangan antara keselamatan, efisiensi, dan kemanusiaan-Foto : Istimewa-
“Kebijakan harus dipertimbangkan dari aspek teknis, sosial, ekonomi, dan lingkungan secara komprehensif,” katanya.
Pernyataan ini merangkum keresahan banyak pelaku usaha: jangan sampai semangat menertibkan di daerah bertabrakan dengan visi akselerasi ekonomi nasional.
Saat Presiden Prabowo Subianto tengah mendorong percepatan pembangunan, kebijakan yang tidak selaras di bawah justru bisa menjadi rem yang menghambat laju ekonomi.
Transportasi dan logistik memang urusan pelik. Di dalamnya bercampur kepentingan keselamatan, efisiensi, dan kelangsungan usaha.
Kebijakan yang tergesa-gesa bisa berbahaya — bukan hanya bagi pengguna jalan, tetapi bagi seluruh ekosistem ekonomi yang bergantung padanya.
Indonesia perlu belajar bahwa pembangunan bukan sekadar mempercepat laju kendaraan, tetapi memastikan semua bergerak ke arah yang sama.
Dari sopir truk di jalan raya hingga pejabat di kantor pemerintahan, dari pengusaha kecil hingga pembuat kebijakan, semuanya terhubung dalam satu urat nadi: keberlanjutan ekonomi dan kemanusiaan.
Sebab pada akhirnya, yang dibutuhkan negeri ini bukan kebijakan yang keras, melainkan kebijakan yang arif — yang tumbuh dari pemahaman, bukan sekadar perintah.(ant)