Kue Rangi: Camilan Tradisional Betawi yang Menggugah Selera dan Kaya Sejarah
Renyah di luar, lembut di dalam – nikmati sensasi kue rangi khas Betawi-foto:Istimewa-
Kelapa parut sebagai bahan utama kaya akan serat, vitamin, dan mineral.
Serat dari kelapa membantu pencernaan, sedangkan kandungan mineralnya mendukung kesehatan tubuh.
Namun, karena kue rangi dipanggang dengan sedikit minyak atau arang, kalori yang terkandung relatif lebih rendah dibandingkan camilan goreng modern, sehingga cocok untuk camilan sehat.
Kue rangi tidak hanya menjadi camilan sehari-hari, tetapi juga bagian dari identitas kuliner Betawi.
Setiap gigitan kue ini membawa rasa nostalgia dan mengenang masa lalu.
Tak heran, beberapa festival kuliner di Jakarta sering menampilkan kue rangi sebagai salah satu ikon makanan tradisional.
Bagi wisatawan yang ingin merasakan cita rasa autentik Betawi, kue rangi menjadi pilihan wajib.
Anda bisa menemukan kue ini di pasar-pasar tradisional, toko kue Betawi, hingga pusat oleh-oleh di Jakarta.
Untuk menikmati kue rangi dengan maksimal, disarankan menyantapnya selagi hangat. Kue ini paling nikmat dipadukan dengan teh hangat atau kopi.
Aroma kelapa panggang yang khas berpadu dengan rasa manis alami akan memberikan sensasi kuliner yang memanjakan lidah.
Kue rangi bukan sekadar camilan, tetapi juga warisan budaya Betawi yang patut dilestarikan.
Dengan tekstur renyah, rasa gurih kelapa, dan aroma panggang yang khas, kue rangi mampu menghadirkan pengalaman kuliner yang unik.
Inovasi rasa modern pun membuat kue ini tetap relevan hingga saat ini.
Bagi para pecinta kuliner tradisional Indonesia, kue rangi wajib dicoba sebagai bagian dari perjalanan kuliner yang autentik dan memuaskan.