Sultan HB X Ajak Dengarkan Generasi Muda

Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Sri Sultan Hamengku Buwono X berbicara saat Dialog Kebangsaan untuk Indonesia Damai di Sasana Hinggil Dwi Abad, Alun-alun Selatan, Kota Yogyakarta, Minggu (26/10/2025).-Foto: Antara-

YOGYAKARTA – Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Sri Sultan Hamengku Buwono X, mengingatkan para pejabat untuk lebih terbuka terhadap aspirasi generasi muda dengan cara mendengar dan berdialog, bukan sekadar memberikan instruksi.

Dalam kegiatan Dialog Kebangsaan untuk Indonesia Damai di Sasana Hinggil Dwi Abad, Alun-alun Selatan Yogyakarta, Minggu (26/10), Sultan menegaskan bahwa perbedaan pola pikir antara generasi tua dan muda merupakan hal yang alamiah, namun harus dijembatani melalui komunikasi yang sehat.

“Setiap generasi pasti punya cara pandang berbeda karena pengalaman hidupnya tidak sama. Yang penting, perbedaan itu jangan dibiarkan tanpa dialog. Kalau tidak, bisa menimbulkan kesalahpahaman,” ujarnya.

BACA JUGA:Otonomi Daerah Belum Ideal, MPR RI Nilai Perlu Evaluasi Menyeluruh

BACA JUGA:Otonomi Daerah Belum Capai Tujuan Ideal

Sultan mengaku dirinya berusaha memahami pemikiran anak muda agar tidak terjadi kesenjangan sosial dan kebijakan pemerintah dapat tepat sasaran.

“Saya belajar untuk menyelami cara berpikir generasi muda. Tidak mungkin saya meminta mereka mengikuti pola pikir saya,” imbuhnya.

Ia juga menyinggung pelajaran berharga dari Reformasi 1998 yang menurutnya terjadi karena gagalnya komunikasi antara generasi tua dan muda.

BACA JUGA:DPR Ingatkan Pengawasan Tambang Rakyat

BACA JUGA:Lula Tinjau Program MBG Usai Bertemu Prabowo

“Kalau saja saat itu ada ruang komunikasi yang baik, mungkin reformasi tidak perlu berlangsung dengan gejolak sebesar itu,” tutur Sultan.

Oleh karena itu, Sultan mengajak para pejabat dan pemimpin di semua tingkatan untuk aktif membuka ruang dialog agar perbedaan pandangan dapat memperkuat demokrasi, bukan menimbulkan jarak antar generasi.

“Mari kita belajar mendengar dan menyesuaikan diri. Jangan sampai kita baru kaget setelah muncul demonstrasi, padahal akar masalahnya adalah kurangnya komunikasi,” pungkasnya. (ant)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan