Volvo Tegaskan Komitmen Elektrifikasi Lewat Peluncuran XC90 Plug-in Hybrid di Pasar Premium Indonesia

BACA JUGA:Bali, Pulau Dewata dengan Pesona Wisata Tak Pernah Pudar

Berdasarkan spesifikasi resmi, kisaran penggunaan murni listrik (electric-only) dapat mencapai hingga ± 77 km di rute tertentu.

(volvocars.com)

Hal ini artinya untuk penggunaan harian kota, pengguna bisa menjalankan mobil dalam mode listrik sehingga lebih hemat bahan bakar dan ramah lingkungan.

Lebih jauh, sistem plug-in memungkinkan pengisian baterai eksternal (plug-in) yang kemudian motor listrik dapat digunakan untuk menggerakkan kendaraan tanpa menggunakan mesin bensin pada beberapa skenario.

Manfaatnya antara lain:

Efisiensi bahan bakar: Dengan motor listrik yang membantu atau menjalankan mobil sendiri, konsumsi bahan bakar dapat turun.

Emisi lebih rendah: Mode listrik memungkinkan reduksi emisi langsung dari knalpot pada penggunaan harian.

Fleksibilitas: Berbeda dengan full EV yang hanya mengandalkan listrik, PHEV seperti XC90 ini memiliki mesin bensin sebagai “backup” ketika baterai habis atau jarak tempuh jauh.

Volvo menyebutnya sebagai “electric driving with a backup plan”. (volvocars.com)

Pengisian yang relatif singkat: Menurut website Volvo, pengisian dari 0–100% untuk charger onboard 6.4 kW dua fase dapat dilakukan dalam waktu sekitar tiga jam. (volvocars.com)

3. Desain & Interior – Premium ala Skandinavia

Volvo selalu dikenal dengan desain yang elegan dan minimalis – gaya Skandinavia yang menonjolkan kesederhanaan dengan kualitas tinggi. XC90 PHEV tidak terkecuali. Beberapa aspek menarik:

Bagian eksterior mendapatkan pembaruan desain: grill depan baru, lampu depan yang diperbaharui, serta bumper dan detail badan yang lebih modern. (HT Auto)

Interiornya dilengkapi dengan layar sentuh besar berukuran 11,2 inci yang telah terintegrasi dengan layanan Google (Google Maps, Google Assistant, Google Play) untuk versi pasar Indonesia/AS. (volvocars.com)