MotoGP Mandalika 2025 Jadi Magnet Ekonomi NTB

Arus lalu lintas mulai ramai menjelang race utama ajang MotoGP Indonesia 2025 menuju Sirkuit Mandalika, NTB-Foto : ANTARA-
"Letusan Samalas adalah peristiwa besar dalam sejarah peradaban manusia. Abu vulkaniknya menyebar hingga hampir menutupi separuh dunia," papar Nuralam.
Museum NTB juga memamerkan miniatur tiga dimensi letusan dahsyat Gunung Samalas-Rinjani dan Tambora, kain khas Bima bernama tembe songke, kre alang khas Sumbawa, Arca Siwa Mahadewa, hingga naskah Babat Lombok yang merekam kisah letusan Gunung Samalas pada abad ke-13 tersebut.
Naskah Babat Lombok menyuguhkan narasi sejarah yang bukan hanya merekam bencana, tetapi juga menggambarkan bagaimana tradisi tulis-menulis lokal berperan penting dalam melestarikan ingatan kolektif.
Sedangkan, Arca Siwa Mahadewa menegaskan kuatnya pengaruh spiritual dan religius yang mewarnai kehidupan masyarakat di masa lampau.
Adapun kain tembe songke dan kre alang menjadi saksi keterampilan tangan para perajin yang diwariskan lintas generasi hingga akhirnya menjelma simbol keanggunan dan ketangguhan budaya Bima dan Sumbawa.
Dari beberapa koleksi yang dipamerkan terdapat dua koleksi yang pernah dipamerkan pada ajang Islamic Arts Binennale di Jeddah pada awal tahun 2025, yaitu kain kre alang dari Sumbawa dan kain tembe songke Bima.
"Koleksi-koleksi itu disatukan menghadirkan kisah utuh tentang sebuah peradaban yang dibangun di atas interaksi manusia, alam, dan kepercayaan," pungkas Kepala Museum NTB Ahmad Nuralam.
Tingkat keterisian kamar (okupansi) hotel di sejumlah wilayah di Pulau Lombok, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) melonjak tajam dampak MotoGP Indonesia di Sirkuit Mandalika pada 3-5 Oktober 2025.
Kepala Dinas Pariwisata NTB, Ahmad Nur Aulia, mengatakan lonjakan okupansi hotel ini sudah terasa sejak awal pekan balapan.
Peningkatan tamu terjadi merata di berbagai wilayah Lombok, terutama Kota Mataram, Kawasan Ekonomi Mandalika, Lombok Tengah dan Senggigi, Lombok Barat.
"Dari hasil pantauan tim kami, okupansi di Kota Mataram sudah mencapai 90 persen, sedangkan di kawasan Mandalika malah penuh 100 persen," ujar di Sirkuit Mandalika.
Ia mengungkapkan isu sepi-nya penonton MotoGP Mandalika 2025 terbantahkan. Pasalnya, okupansi kamr hotel menunjukkan lonjakan tajam.
Kamar-kamar hotel dari Mataram hingga Mandalika habis dipesan. Hal ini menandai antusiasme penonton yang tinggi.
Kawasan wisata Senggigi juga ikut bergairah dengan tingkat keterisian kamar lebih dari 80 persen.
Pihaknya pun mencatat, secara keseluruhan, rata-rata hunian hotel di Lombok berada di angka 93 persen menjadi salah satu rekor tertinggi selama penyelenggaraan MotoGP di Sirkuit Mandalika.