Kebakaran di OKU Timur Tewaskan Empat Anak : Begini Kronologi Lengkapnya !

Anggota Polres OKU Timur membantu warga mengevakuasi barang-barang yang masih bisa diselamatkan dalam musibah kebakaran di Desa Rasuan-foto:dokumen palpos-

Ia menambahkan, teriakan minta tolong sempat terdengar dari dalam rumah, namun warga tak sempat menolong karena pintu rumah sudah dipenuhi api.

Peristiwa itu membuat warga sekitar syok dan histeris, terutama setelah mengetahui ada empat anak di dalam rumah tersebut.

Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (DPKP) OKU Timur, Nasrul Bani, mengatakan pihaknya langsung mengerahkan armada setelah mendapat laporan dari warga.

“Kami menurunkan dua unit mobil pemadam dari Posko 2 Belitang dan Posko 3 Betung. Petugas berjibaku sekitar 1,5 jam hingga api berhasil dipadamkan,” jelasnya.

Meski api berhasil dikendalikan, seluruh bangunan rumah sudah hangus terbakar. Dalam insiden ini, selain menelan korban jiwa, kerugian materi diperkirakan mencapai ratusan juta rupiah.

Peristiwa kebakaran ini meninggalkan duka mendalam bagi keluarga korban, terutama Sudirman selaku pemilik rumah sekaligus orang tua dari salah satu korban.

Aparat desa dan masyarakat sekitar saat ini memberikan dukungan moril maupun materiil untuk membantu keluarga yang tengah berduka.

Sejumlah organisasi kemasyarakatan dan pemerintah setempat juga berencana menyalurkan bantuan darurat, baik berupa kebutuhan pokok maupun keperluan pemakaman.

“Warga di Dusun 9 saat ini bergotong royong membantu keluarga korban. Ini musibah besar bagi kami semua,” kata Rizal.

Pihak kepolisian bersama tim pemadam kebakaran kini masih melakukan penyelidikan untuk memastikan penyebab kebakaran.

Dugaan sementara mengarah pada korsleting listrik, mengingat banyak kasus kebakaran rumah di pedesaan yang dipicu instalasi listrik tidak standar.

Kapolsek Iptu Dodi Mardani mengimbau masyarakat agar lebih berhati-hati, terutama memastikan instalasi listrik di rumah memenuhi standar keamanan.

“Kebanyakan kasus kebakaran memang akibat korsleting. Karena itu, kami imbau masyarakat agar rutin mengecek instalasi listrik, tidak menggunakan kabel sembarangan, serta mematikan peralatan listrik saat tidak digunakan,” ujarnya.

Peristiwa kebakaran rumah akibat korsleting listrik bukan kali pertama terjadi di Sumatera Selatan.

Data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) menyebutkan bahwa kasus kebakaran di wilayah ini cenderung meningkat setiap tahun, khususnya pada musim kemarau.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan