Rawon, Kuliner Legendaris Nusantara dengan Sejarah Panjang

Rawon, Kuliner Legendaris Nusantara dengan Sejarah Panjang-foto : tangkapan layar ig,--

UNIK, KORANPALPOS.COM - Rawon dikenal luas sebagai salah satu kuliner khas Jawa Timur yang memiliki cita rasa unik.

Kuah hitamnya yang berasal dari kluwek menjadikan rawon berbeda dari sup daging pada umumnya.

Namun, tidak banyak yang tahu bahwa hidangan ini memiliki sejarah panjang yang lekat dengan budaya Jawa kuno.

Sejarawan kuliner menyebutkan, rawon sudah tercatat sejak era Kerajaan Mataram Kuno pada abad ke-10.

BACA JUGA:Pentingnya Merawat Kisah Perjuangan Bung Karno

BACA JUGA:Slime Mainan Anak SD yang Populer: Kreativitas Edukasi dan Tantangan

Dalam naskah kuno Serat Centhini, rawon bahkan disebut sebagai salah satu hidangan istimewa yang disajikan di kalangan bangsawan.

Hal ini membuktikan bahwa rawon bukan sekadar makanan rakyat melainkan juga bagian dari tradisi kerajaan.

Asal usul nama “rawon” diyakini berasal dari kata “rawo” atau “rawa” yang merujuk pada warna hitam pekat kuahnya yang menyerupai air rawa.

Ciri khas utama rawon adalah penggunaan kluwek, buah dari pohon kepayang yang setelah diolah memberikan warna gelap sekaligus rasa gurih dan sedikit pahit.

BACA JUGA:Kembang Mayang Pengantin: Simbol Keindahan dan Tradisi Pernikahan di Indonesia

BACA JUGA:Asal Usul Bunga Mawar : Si Cantik dengan Sejuta Makna

Bumbu lainnya seperti bawang merah, bawang putih, ketumbar, kunyit, jahe dan lengkuas dipadukan untuk menciptakan aroma yang kaya.

Selain Surabaya, rawon juga populer di daerah lain seperti Malang, Pasuruan dan Probolinggo.

Masing-masing daerah memiliki ciri khas penyajian misalnya tambahan tauge pendek, sambal terasi hingga kerupuk udang.

Meski demikian, daging sapi bagian sandung lamur tetap menjadi pilihan utama dalam sajian ini.

BACA JUGA:Macam-Macam Jenis Keju : Dari Tradisional Hingga Modern yang Mendunia

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan