Kapolri Listyo Sigit Prabowo Tetap Bertugas, Bantahan Resmi Soal Isu Pergantian

Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo saat menerima audiensi Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM)-Foto : ANTARA-

Iqbal juga membantah isu yang menyebut adanya surpres (surat presiden) untuk mengganti Kapolri.

"Itu sudah ditegaskan tidak benar. Tidak boleh ada hidden agenda. Apalagi isu lanjutan demo yang akan dilakukan buruh, itu hoaks," jelasnya.

Iqbal memastikan bahwa hingga saat ini buruh masih menunda aksi unjuk rasa.

Ia menekankan perjuangan buruh akan tetap fokus pada isu-isu mendasar, yakni penghapusan outsourcing, penolakan upah murah, kenaikan upah minimum tahun 2026, dan reformasi kebijakan pajak.

"Pajak pesangon, pajak THR (tunjangan hari raya), dan pajak JHT (jaminan hari tua) harus dihapus. Itu perjuangan buruh yang sebenarnya," ucapnya.

Sedangkan, Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) memastikan selalu menjunjung tinggi hak asasi manusia (HAM) dalam pelaksanaan tugas, termasuk saat mengamankan aksi unjuk rasa.

Hal itu disampaikan Kapolri Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo saat menerima audiensi Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) di Gedung Rupatama Mabes Polri, Jakarta.

Dilansir dari keterangan resmi yang dikonfirmasi, dalam pertemuan tersebut, Ketua Komnas HAM Anis Hidayah mengatakan bahwa pihaknya telah turun langsung ke berbagai kabupaten/kota untuk memastikan hak setiap pelaku tindak pidana yang ditangani Polri dapat dipenuhi, terutama hak mendapatkan pendampingan hukum.

Selain itu, Anis juga menyoroti agar setiap proses penegakan hukum dapat berjalan secara profesional, transparan, dan tidak menimbulkan celah terjadinya pelanggaran HAM.

Menanggapi hal tersebut, Kapolri menegaskan bahwa Polri menjunjung tinggi prinsip HAM dalam bertugas.

“Terutama dalam memberikan pengamanan aksi unjuk rasa,” katanya.

Jenderal polisi bintang empat itu juga menekankan bahwa Polri bukanlah institusi yang antikritik.

Masukan dan pengawasan eksternal menjadi ruang perbaikan agar Polri semakin dipercaya masyarakat.

“Polri membuka akses seluas-luasnya bagi kritik yang membangun, seperti pelaksanaan orasi di Lapangan Banteng, lomba mural hingga stand up comedy,” ujarnya.

Selain itu, Polri terus memperjuangkan penguatan layanan perlindungan perempuan, anak, dan kelompok disabilitas sebagai bagian dari komitmen penghormatan HAM.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan