Kapolri Listyo Sigit Prabowo Tetap Bertugas, Bantahan Resmi Soal Isu Pergantian

Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo saat menerima audiensi Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM)-Foto : ANTARA-

Selain itu, Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi, yang juga juru bicara Presiden RI, turut membantah kabar Presiden Prabowo telah mengirimkan surpres pergantian Kapolri kepada DPR RI.

"Berkenaan dengan surpres pergantian Kapolri ke DPR itu tidak benar. Jadi, belum ada surpres yang dikirim ke DPR mengenai pergantian Kapolri, sebagaimana juga sudah disampaikan oleh pimpinan DPR bahwa memang belum ada, atau tidak ada surpres tersebut," kata Prasetyo Hadi di Jakarta, Sabtu (13/9).

Di sisi lain, dua presiden buruh dengan basis massa terbesar di Indonesia mendukung penuh Polri menindak tegas aksi anarkis.

Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) Andi Gani Nena Wea menegaskan komitmennya mendukung Polri dalam menegakkan hukum, khususnya terkait aksi pembakaran fasilitas umum, gedung DPRD, dan berbagai sarana publik lainnya.

"Kita harus ingat ada korban jiwa saat pembakaran Gedung DPRD Makassar, juga korban lainnya. Untuk itu, pelaku harus terus diproses hukum," kata Andi Gani di Jakarta, Minggu (14/09/2025).

Kendati demikian, ia juga meminta agar pengunjuk rasa yang tertangkap, tetapi tidak terlibat dalam aksi pembakaran atau perusakan fasilitas publik dapat dipertimbangkan untuk mendapatkan restorative justice.

Andi Gani menyatakan KSPSI akan berada di garis terdepan untuk mempertahankan supremasi sipil sebagai amanah reformasi.

Senada, Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal menolak segala bentuk anarkisme dan kekerasan dalam penyampaian pendapat di muka umum.

"Boleh berdemonstrasi, tetapi harus konstitusional, damai, dan anti kekerasan," kata Iqbal.

Lebih lanjut, ia juga menyoroti isu reformasi di tubuh Polri yang belakangan ramai diperbincangkan.

Menurutnya, langkah perbaikan lembaga kepolisian memang perlu dilakukan.

Namun, ia mengingatkan agar upaya tersebut tidak diarahkan untuk menyerang atau membidik Kapolri, apalagi jika ada agenda tersembunyi untuk menjatuhkan pimpinan Polri.

"Terlihat ada yang ingin menyerang institusi kepolisian dengan menyerang pemimpinnya. Jika ingin mereformasi kepolisian agar menjadi alat keamanan dan ketertiban yang berwibawa, Kapolri saat ini terbukti sangat setia dengan Presiden Prabowo Subianto," katanya.

Iqbal menuturkan pada kejadian aksi demonstrasi yang berlangsung beberapa waktu lalu, Kapolri Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo bersama Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto mampu mengendalikan situasi dengan baik.

"Hal ini membuktikan kinerja TNI-Polri sangat sinergi dalam menciptakan kedamaian," ujarnya.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan