Mobil Operasional Desa Pangkul Prabumulih Bantu Warga, Dari Antar Pasien Hingga Keperluan Sosial

Mobil operasional desa Pangkul dimanfaatkan untuk mengantar warga sakit dan kegiatan sosial-foto:dokumen palpos-

BACA JUGA:4.148 Rumah Tangga di OKU Timur Nikmati Jaringan Gas, Hemat dan Ramah Lingkungan

“Ini minjam mobil operasional desa untuk antar keluarga sakit ke rumah sakit. Alhamdulillah, sangat membantu sekali, karena kalau sewa mobil sendiri biayanya lumayan mahal,” ujarnya.

Warga lainnya juga menuturkan bahwa mobil ini tidak hanya digunakan untuk mengantar orang sakit.

Dalam berbagai kesempatan, masyarakat memanfaatkan kendaraan desa itu untuk kebutuhan lain, seperti acara lamaran pernikahan, keberangkatan umrah, maupun keperluan sosial kemasyarakatan lainnya.

“Kita bersyukur mobil bisa dipinjam. Pastinya harus dijaga dengan baik supaya tetap awet dan tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan,” ujar warga lain yang ditemui wartawan.

Kehadiran mobil operasional desa ini disambut antusias masyarakat karena benar-benar dirasakan manfaatnya.

Banyak warga menyebut kebijakan pengadaan mobil tersebut adalah langkah tepat pemerintah desa dalam menggunakan anggaran desa.

Kepala Desa Pangkul, Jakaria Yadi SH MM, menegaskan bahwa mobil operasional desa diperuntukkan bagi seluruh masyarakat, bukan kendaraan pribadi kepala desa.

Ia menyebut, sejak awal pengadaan, mobil itu sudah difungsikan sepenuhnya untuk kepentingan bersama.

“Semua warga bisa memakainya, apalagi untuk keperluan mendesak seperti keluarga sakit, acara kemasyarakatan, maupun kegiatan lainnya. Mobil ini memang untuk operasional desa, bukan mobil kades,” tegas Jakaria.

Jakaria menambahkan, agar mobil bisa digunakan secara maksimal, pihak desa bahkan menyiapkan sopir khusus dan memastikan kendaraan selalu dalam kondisi prima.

Bahan bakar mobil juga selalu terisi, sehingga ketika ada warga yang tiba-tiba membutuhkan, kendaraan bisa langsung digunakan tanpa harus menunggu lama.

“Jadi kalau ada warga yang mendadak perlu, tinggal hubungi kami. Mobil sudah standby, sopir juga ada, dan bensin selalu diisi,” ungkapnya.

Ketika ditanya mengapa tidak membeli mobil ambulans khusus, Jakaria mengaku bahwa para kepala desa lebih memilih mobil operasional karena fungsinya lebih fleksibel.

Menurutnya, jika desa membeli ambulans, penggunaannya akan terbatas hanya untuk mengantar pasien sakit atau jenazah.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan