4.148 Rumah Tangga di OKU Timur Nikmati Jaringan Gas, Hemat dan Ramah Lingkungan

Bupati OKU Timur Lanosin Hamzah menegaskan 4.148 rumah tangga nikmati jargas-Foto : ANTARA-

KORANPALPOS.COM - Sebanyak 4.148 sambungan rumah tangga di Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) Timur, Sumatera Selatan menikmati jaringan gas (jargas) yang dibangun oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) di daerah itu.

Bupati OKU Timur Lanosin Hamzah di Martapura, Sumsel, Jumat mengatakan bahwa program jargas merupakan upaya pemerintah untuk menghadirkan energi bersih, aman, dan terjangkau bagi masyarakat.

Sejak tahun 2022 melalui pendanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), Ditjen Migas Kementerian ESDM secara bertahap telah membangun 4.148 sambungan rumah (SR) yang tersebar di 10 desa di Kecamatan Belitang.

BACA JUGA:Blusukan ke Poskamling, Ajak Warga Cegah Kriminalitas

BACA JUGA:Bangun Pos Jaga di Perlintasan Kereta Api Tanpa Palang Pintu, Kades Pangkul: Upaya Tekan Risiko Kecelakaan

"Saat ini pembangunan jargas bagi 4.148 sambungan rumah tangga telah rampung 100 persen," katanya.

Selain lebih praktis dan ramah lingkungan, kata dia, penggunaan jargas rumah tangga juga lebih murah dibandingkan gas elpiji 3 kilogram (Kg) yang biasanya digunakan masyarakat pada umumnya.

Bupati berharap jargas yang sudah dibangun ini dapat dijaga dengan baik oleh masyarakat untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

"Saya berharap masyarakat semakin siap memanfaatkan jargas sebagai sumber energi rumah tangga yang lebih hemat, ramah lingkungan, dan mendukung ketahanan energi nasional," harapnya.

BACA JUGA:Tegaskan Larangan Flexing di Medsos Kapolres Prabumulih: Itu Akan Menimbulkan Komentar Tidak Baik

BACA JUGA:Nelayan Asal Padang Bulan OKI Tenggelam di Sungai Lebak Lebus, Kini Telah Ditemukan!

Sementara itu Perwakilan Ditjen Migas Kementerian ESDM, Gusrinaldi menjelaskan bahwa jargas di OKU Timur mencakup 10 desa, meliputi Desa Sidomakmur, Sidogede, Bedilan, Gumawang, Tegal Rejo, Pujorahayu, Harjowinangun, Mojosari, Serbaguna, dan Gedung Rejo.

Ia menegaskan bahwa pembangunan infrastruktur energi seperti jargas tidak hanya menyediakan energi bersih, tetapi juga mendorong pertumbuhan ekonomi lokal.

“Infrastruktur energi adalah penggerak ekonomi. Harga gas melalui jaringan jauh lebih efisien dibanding LPG tabung. Selain itu, jargas lebih aman, bersih, dan membantu mengurangi impor LPG,” jelas Gusrinaldi. (ant)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan