Cara Mencegah dan Mengobati Radang Usus: Gaya Hidup Sehat dan Penanganan Medis yang Tepat

Dokter beberkan pengobatan dan cara mencegah penyakit radang usus-Foto : ANTARA-
BACA JUGA:Pakcoy, Sayuran Hijau Kaya Nutrisi yang Semakin Populer di Meja Makan Keluarga Indonesia
Gaya hidup yang dapat diterapkan yakni meningkatkan asupan serat pangan dan menjaga pola makan sehat seperti konsumsi buah, sayur, dan whole grains.
Harus juga mengurangi makanan olahan (ultra processed food), serta rutin berolahraga.
"Pencegahan dini ini memang bukan jaminan absolut, tetapi kombinasi strategi ini memberi harapan untuk menunda atau menurunkan risiko munculnya IBD,” ucap dia.
BACA JUGA:Inan Kuku: Tanaman Obat Tradisional dengan Segudang Manfaat untuk Kesehatan
BACA JUGA:Jus Timun, Minuman Segar Penuh Manfaat untuk Kesehatan
Dokter Spesialis Penyakit Dalam Konsultan Gastroentero-Hepatologi dr. Indra Marki, Sp.PD, KGEH, FINASIM ikut menekankan bahwa jika IBD tidak ditangani secara tepat, risikonya tidak sekadar meluasnya peradangan namun juga munculnya berbagai komplikasi serius.
“Pasien dapat menghadapi berbagai komplikasi yang tentunya berbahaya," kata dia.
Contohnya seperti meningkatnya risiko terkena kanker kolon dan polip kolon, penyempitan usus besar yang menghambat keluarnya feses, menyebabkan gejala seperti sembelit, sakit perut, dan kembung (striktur kolon), sebagian atau seluruh usus besar melebar secara abnormal karena peradangan parah dan menyebabkan infeksi sistemik (toxic megacolon), dan saluran abnormal yang terbentuk dari dalam anus ke kulit di luarnya (fistula ani).
Ia menambahkan IBD juga bisa menyebabkan manifestasi extraintestinal, di mana komplikasinya bisa terjadi di luar sistem pencernaan seperti sariawan kronis, plak dan luka pada kulit, gangguan sendi, radang selaput mata, hingga radang pembuluh darah.
Dengan keluhan awal IBD mungkin tampak ringan, namun tanpa penanganan yang konsisten, komplikasi-komplikasi yang disebutkan tadi dapat berkembang secara progresif dan berpotensi mengancam nyawa.
Oleh karenanya, Indra mengimbau masyarakat untuk lebih waspada terhadap gejala IBD dan tidak menunda pemeriksaan ke tenaga medis yang tepat.
Dokter Spesialis Penyakit Dalam lulusan Universitas Indonesia dr. Paulus Simadibrata, Sp.PD sebelumnya menjelaskan penyakit radang usus merupakan sekelompok penyakit autoimun yang ditandai dengan peradangan pada usus kecil dan besar, di mana elemen sistem pencernaan diserang oleh sistem kekebalan tubuh sendiri.
Penyakit ini ditandai dengan episode peradangan saluran cerna berulang yang disebabkan oleh respons imun yang abnormal terhadap mikroflora usus.
Salah satu tantangan IBD hingga saat ini adalah masyarakat masih sulit membedakan diare biasa dengan diare yang menandakan pada radang usus.