Presiden Prabowo Tegaskan Supremasi Sipil, GNB Desak Pembebasan Aktivis dan Mahasiswa

Presiden Prabowo Subianto menegaskan komitmen menjaga supremasi sipil saat merespons pertanyaan mengenai isu darurat militer dari Gerakan Nurani Bangsa (GNB)-Foto : ANTARA-

14. Bikku Dhanmasubho Mahathera;

15. Pdt. RD Aloys Budi Purnomo; dan

16. Uskup Antonius S. Bunjamin.

Terpisah, inilah kesempatan terbaik bagi TNI untuk memanfaatkan momen terkait persoalan dengan seorang pemengaruh di media sosial Ferry Irwandi.

Saatnya TNI mengedepankan potensi komunikasi sosial (Kosmos) yang menjadi salah satu strategi menjaga keamanan negara, yakni membuka pintu dialog dengan Ferry Irwandi.

Awalnya, TNI berencana menempuh jalur hukum, dengan tuduhan pencemaran nama baik terhadap institusi TNI yang diduga dilakukan oleh Ferry Irwandi.

Ketika itu, Senin (8/9), Komandan Satuan Siber (Dansatsiber) Mabes TNI Brigjen Juinta Omboh Sembiring mendatangi Direktorat Siber Polda Metro Jaya untuk berkonsultasi mengenai kemungkinan dugaan pencemaran nama baik oleh Ferry Irwandi itu dilaporkan ke aparat penegak hukum.

Atas upaya konsultasi dari TNI itu, Polda Metro Jaya menyatakan bahwa laporan untuk kasus pencernaan nama baik, sesuai keputusan dari Mahkamah Konstitusi (MK), tidak bisa dilakukan oleh instansi alias harus oleh perorangan.

Terlepas dari ketentuan bahwa laporan pencemaran nama baik hanya bisa dilakukan oleh perorangan, menyelesaikan masalah dengan masyarakat sipil lewat pendekatan dialogis, justru akan mengangkat nama baik TNI di mata rakyat.

Apalagi, Menteri Koordinator Bidang Hukum, HAM, Imigrasi, dan Pemasyarakatan (Menko Kumham Imipas) Yusril Ihza Mahendra juga menyarankan agar TNI membuka pintu dialog atau komunikasi dengan Ferry Irwandi.

Bahkan, Menko Kumham Impas juga menekankan agar TNI mengedepankan prasangka baik dan sikap yang terbuka.

Menghadapi kasus ini, saatnya TNI menerapkan salah satu strategi untuk mengambil hati rakyat, yakni komunikasi sosial, yang berangkat dari paradigma bahwa TNI berasal dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat.

Dalam urusan menarik simpati, nama harum pasukan TNI bukan hanya diakui di dalam negeri.

Di kancah internasional, yakni sebagai pasukan perdamaian PBB, prajurit kita dikenal sebagai pasukan perdamaian yang pandai dan mahir mengambil hati warga di negara penugasan.

Demikian juga dengan sikap TNI ketika membantu Polri dalam menangani aksi demonstrasi, pada akhir Agustus 2025.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan