Muhammadiyah Ajak Akademisi Teliti Dampak Regulasi

Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah, M Busyro Muqoddas-Foto: Antara-
BACA JUGA:Gibran Tinjau Pos Siskamling Jaga Kondusifitas Jakarta
Menurutnya, kekuatan politik yang sehat tidak boleh dikuasai sepenuhnya oleh kepentingan ekonomi. “Kalau politik dikendalikan ekonomi, rakyat yang akan jadi korban,” ujarnya.
Pelatihan ideologi yang digelar LHKP PWM Jawa Tengah kali ini mengangkat tema “Meneguhkan Ideologi Islam Berkemajuan dalam Membangun Kepemimpinan Publik yang Berintegritas dan Progresif.” Acara ini diikuti 150 peserta yang berasal dari berbagai daerah di Jawa Tengah.
Ketua LHKP PWM Jateng, Jayusman Arief, menjelaskan kegiatan ini bertujuan membekali kader Muhammadiyah dengan pemahaman ideologi Islam berkemajuan, keterampilan kepemimpinan, serta kemampuan membaca dan merespons dinamika sosial-politik.
BACA JUGA:Golkar Apresiasi Ketegasan Presiden Prabowo Redam Aksi Ricuh Demo
BACA JUGA:Puan Kumpulkan Fraksi Bahas Reformasi DPR
“Kami ingin para kader ini tidak hanya menguasai teori, tetapi juga memiliki keterampilan aplikatif agar siap terjun di ruang publik,” katanya.
Ia menegaskan, kegiatan ini juga menjadi ajang konsolidasi kader potensial Muhammadiyah yang ke depan diharapkan dapat berperan sebagai legislator, birokrat, pemimpin organisasi masyarakat, hingga penggerak komunitas.
“Dengan bekal integritas dan keberpihakan kepada rakyat, mereka akan siap mengemban amanah umat,” lanjut Jayusman.
BACA JUGA:Wiranto: Presiden Responsif, Bertahap Penuhi Tuntutan
BACA JUGA:Prabowo Bersanding dengan Xi Jinping dan Putin di Beijing
Sejumlah tokoh hadir sebagai narasumber, di antaranya anggota DPR RI Dr. Muh Haris, Ketua PWM Jateng Drs. Tafsir, anggota DPRD Jateng Harun Abdul Khafizh, serta praktisi media massa sekaligus Pemimpin Redaksi TV Simpo, Edi Faisol.
Sedangkan Bupati Pekalongan Fadia A. Rafiq diwakili oleh Asisten I Setda Kabupaten Pekalongan, Ali Reza.
Melalui pelatihan ini, Muhammadiyah berharap lahir barisan pemimpin yang kokoh secara ideologis, matang secara strategi, dan mampu membangun kepemimpinan publik yang progresif serta berpihak pada kepentingan rakyat. (ant)