Kemenag Prabumulih Fokus Verifikasi Data Calon Jemaah Haji 2026

Kepala Seksi Penyelenggara Haji dan Umroh (PHU) Kemenag Prabumulih, M. Dhafir.-foto:dokumen palpos-
Pelaksanaan haji di tahun 2026 memiliki tantangan tersendiri. Selain jumlah jemaah yang cukup besar, faktor kesehatan jemaah juga menjadi perhatian.
Mayoritas calon jemaah dari Prabumulih berusia di atas 50 tahun, sehingga persiapan kesehatan fisik dan mental menjadi hal penting.
Kemenag Prabumulih bekerja sama dengan Dinas Kesehatan setempat untuk melakukan pemeriksaan kesehatan tahap awal. Hal ini bertujuan untuk memastikan jemaah dalam kondisi prima sebelum diberangkatkan.
Selain itu, masalah pendanaan dan biaya haji juga sering menjadi kendala.
Tidak sedikit calon jemaah yang membutuhkan waktu lebih lama untuk melunasi biaya keberangkatan.
Oleh karena itu, Kemenag memberikan ruang fleksibilitas bagi mereka yang ingin menunda keberangkatan ke tahun berikutnya.
Sebagai bagian dari persiapan, Kemenag Prabumulih juga akan menyelenggarakan bimbingan manasik haji.
Program ini bertujuan memberikan pemahaman menyeluruh kepada calon jemaah mengenai tata cara pelaksanaan ibadah haji, mulai dari rukun hingga sunnah-sunnahnya.
Bimbingan manasik biasanya dilaksanakan beberapa bulan sebelum keberangkatan, dengan menghadirkan narasumber berkompeten.
Dhafir menekankan bahwa kegiatan ini sangat penting agar jemaah tidak kebingungan saat berada di Tanah Suci.
“Kami ingin memastikan jemaah benar-benar paham tata cara ibadah haji. Manasik menjadi bekal utama agar pelaksanaan haji berjalan lancar,” ujarnya.