Modus Baru Phishing: Portal Akademik Palsu Intai Data Mahasiswa dan Dosen !
Waspada, pengguna Gmail dibidik serangan siber lewat surel phishing-Foto : Dokumen Palpos-
BACA JUGA:RUU Perampasan Aset Jadi Sorotan: DPR, Presiden, dan Mahasiswa Saling Dengar Aspirasi
Jika korban lengah dan memasukkan detail akun, maka data seperti username, password, bahkan akses ke catatan akademik, email, hingga data keuangan dapat jatuh ke tangan penyerang.
Kaspersky mengingatkan bahwa konsekuensi dari pencurian akun universitas tidak bisa dianggap sepele.
Beberapa risiko yang mungkin terjadi, antara lain:
BACA JUGA:Waspadai Hoaks Terkait Demonstrasi, Penjarahan, dan Provokasi Digital
BACA JUGA:Gedung DPRD Sumsel dan Ditlantas Polda Dibakar Massa, 42 Remaja Diamankan Polisi
Perubahan kata sandi sehingga mahasiswa atau dosen terkunci dari sistem akademik.
Akses ilegal terhadap catatan akademik, data pribadi, hingga informasi pembayaran.
Penyalahgunaan akun untuk mengirimkan phishing lanjutan ke kontak lain dalam jaringan universitas.
Gangguan terhadap proses belajar-mengajar karena akses ke materi kuliah dan email terganggu.
Menurut laporan, serangan ini tidak hanya menyasar Asia, tetapi juga telah terdeteksi di kawasan Eropa dan Amerika Latin, sehingga skalanya cukup global.
Mengapa Universitas Rentan?
Analis Konten Web Senior Kaspersky, Olga Altukhova, menjelaskan bahwa perguruan tinggi menjadi target empuk karena ketergantungan mereka yang tinggi pada platform digital.
“Universitas memiliki jumlah pengguna yang besar dengan akses rutin setiap hari. Hal ini membuat mereka menjadi sasaran ideal bagi penjahat siber yang mengeksploitasi kepercayaan mahasiswa dan dosen terhadap sistem akademik resmi,” ujarnya.
Dengan ribuan akun aktif, sistem universitas menjadi ladang subur bagi pencuri data untuk melakukan serangan berantai.