Gerald Vanenburg Soroti Minimnya Menit Bermain Pemain Indonesia U23 Usai Ditahan Laos

Reporter: Encep |

Editor: Dahlia |

Kamis , 04 Sep 2025 - 08:03

Gerald Vanenburg Soroti Minimnya Menit Bermain Pemain Indonesia U23 Usai Ditahan Laos Fhoto:@Facebook_Galeri Sepakbola Indonesia Online--

Pelatih asal Belanda itu menegaskan pentingnya klub memberi menit bermain cukup bagi pemain muda. Menurutnya, tanpa pengalaman bermain reguler, kualitas dan kondisi fisik pemain akan menurun drastis.

“Seharusnya mereka bermain lebih banyak, 40 menit ke atas dalam setiap pertandingan. Mereka harus bergerak, mencetak gol, melakukan tekanan. Itu baru bisa mengasah kemampuan mereka. Kalau tidak, sulit bagi kami di Timnas,” tegas Vanenburg.

Garuda Muda Kehilangan Tajam

Pernyataan Vanenburg menguatkan kritik yang banyak beredar di kalangan publik sepak bola nasional. Indonesia U23 memang menciptakan banyak peluang, tetapi penyelesaian akhir mereka lemah dan tidak klinis.

Padahal, bermain di hadapan ribuan suporter sendiri seharusnya menjadi modal besar untuk mendulang tiga poin. Sayangnya, masalah klasik minimnya jam terbang pemain muda di liga domestik kembali jadi sorotan.

Vanenburg menambahkan, jika klub tetap jarang memberi kesempatan, maka solusi sementara adalah memastikan para pemain mendapat menit bermain melalui laga uji coba atau persahabatan.

“Jika tidak bermain di klub, mereka harus tetap menjaga level dengan bermain di pertandingan lain. Tidak bisa hanya menunggu,” tutupnya.

Kini, nasib Garuda Muda di Grup J semakin sulit. Sementara Korea Selatan berhasil menang besar atas Makau, Indonesia justru tertahan oleh Laos.

Agar peluang lolos tetap terbuka, penyelesaian akhir dan ketajaman serangan harus segera diperbaiki di laga berikutnya.

gerald vanenburg soroti minimnya menit bermain pemain indonesia u23 usai ditahan laos                             koranpalpos.com- hasil imbang tanpa gol yang diraih timnas indonesia u23 saat melawan laos di laga perdana grup j kualifikasi piala asia u23 2026 meninggalkan kekecewaan besar.
pelatih garuda muda, gerald vanenburg, secara terang-terangan menyoroti penyebab utama buruknya penyelesaian akhir anak asuhnya: minimnya menit bermain di level klub.
bertanding di stadion gelora delta, sidoarjo, rabu (3/9/2025) malam wib, indonesia mendominasi penuh jalannya laga. garuda muda mencatat puluhan percobaan tembakan melalui toni firmansyah, jens raven, rafael struick, rayhan hannan, hingga hokky caraka.
namun seluruh peluang itu berhasil dimentahkan oleh pertahanan disiplin laos dan penampilan impresif kiper kop lokphathip.
baca juga:kekecewaan rafael struick setelah timnas u23 indonesia diimbangi laos
baca juga:hasil imbang indonesia u23 vs laos: langkah berat di kualifikasi piala asia u23 2026
meski tampil agresif, tim asuhan vanenburg tidak mampu memecah kebuntuan. skor 0-0 bertahan hingga akhir laga, membuat indonesia hanya mengoleksi satu poin di pertandingan pembuka.
kritik menit bermain di klub
seusai pertandingan, vanenburg menyoroti masalah mendasar yang menurutnya sangat memengaruhi kualitas finishing para pemain.
ia menegaskan bahwa banyak punggawa timnas u23 yang jarang mendapat kesempatan tampil reguler di klub masing-masing.
“dan kita bisa bicara soal striker. di pertandingan pertama (piala aff u23 2025), semua orang membicarakan jens raven karena dia mencetak lima gol. tapi setelah itu, dia bermain di banyak laga dan tidak mencetak banyak gol lagi,” kata vanenburg.
baca juga:bobby/melati melaju ke babak 16 besar di baoji china masters 2025
baca juga:indonesia vs laos: garuda muda dalam kondisi fisik bagus
“kami memainkan hokky dan dia juga tidak mencetak satu gol pun. saya tidak bisa melakukan semuanya bersama mereka di sini, karena di klub mereka tidak bermain, bahkan ada yang tidak mendapatkan 14 menit pun. bagaimana mereka bisa berkembang jika jarang main?” lanjutnya.
pelatih asal belanda itu menegaskan pentingnya klub memberi menit bermain cukup bagi pemain muda. menurutnya, tanpa pengalaman bermain reguler, kualitas dan kondisi fisik pemain akan menurun drastis.
“seharusnya mereka bermain lebih banyak, 40 menit ke atas dalam setiap pertandingan. mereka harus bergerak, mencetak gol, melakukan tekanan. itu baru bisa mengasah kemampuan mereka. kalau tidak, sulit bagi kami di timnas,” tegas vanenburg.
garuda muda kehilangan tajam
pernyataan vanenburg menguatkan kritik yang banyak beredar di kalangan publik sepak bola nasional. indonesia u23 memang menciptakan banyak peluang, tetapi penyelesaian akhir mereka lemah dan tidak klinis.
baca juga:tijjani dukung eliano reijnders gabung persib
baca juga:carvajal ingin rodri gabung madrid
padahal, bermain di hadapan ribuan suporter sendiri seharusnya menjadi modal besar untuk mendulang tiga poin. sayangnya, masalah klasik minimnya jam terbang pemain muda di liga domestik kembali jadi sorotan.
vanenburg menambahkan, jika klub tetap jarang memberi kesempatan, maka solusi sementara adalah memastikan para pemain mendapat menit bermain melalui laga uji coba atau persahabatan.
“jika tidak bermain di klub, mereka harus tetap menjaga level dengan bermain di pertandingan lain. tidak bisa hanya menunggu,” tutupnya.
kini, nasib garuda muda di grup j semakin sulit. sementara korea selatan berhasil menang besar atas makau, indonesia justru tertahan oleh laos.
baca juga:indonesia u23 vs laos u23: duel pembuka ke piala asia u23 2026
baca juga:jay idzes resmi bergabung di tc surabaya
agar peluang lolos tetap terbuka, penyelesaian akhir dan ketajaman serangan harus segera diperbaiki di laga berikutnya.

Tag

Share

Koran Edisi Terbaru

Baca Koran Palembang Pos 6 September 2025

Berita Terkini

Berita Terpopuler

Berita Pilihan