Tum Ayam Hidangan Tradisional Kaya Rempah yang Mulai Populer Kembali

Reporter: Yuli |

Editor: Dahlia |

Jumat , 05 Sep 2025 - 07:10

Tum Ayam, kuliner tradisional berbahan ayam dengan bumbu rempah khas yang dikukus dalam daun pisang, kini kembali diminati masyarakat.-foto:Istimewa-

tum ayam hidangan tradisional kaya rempah yang mulai populer kembali                            kuliner,koranpalpos.com – kuliner nusantara memang tidak ada habisnya untuk dibicarakan. salah satu sajian tradisional yang kini kembali mencuri perhatian pecinta kuliner adalah tum ayam, makanan khas berbahan dasar daging ayam yang dibungkus daun pisang dengan aneka bumbu rempah pilihan.
 aroma harum yang menggoda saat dibuka, berpadu dengan cita rasa gurih dan sedikit pedas, membuat makanan ini tak hanya lezat, tetapi juga sarat nilai budaya.
tum ayam berbeda dengan olahan ayam lainnya.
baca juga:sop tetelan sapi: hidangan gurih bergizi yang cocok untuk segala suasana
baca juga:telur orak-arik: menu sederhana yang lezat bergizi, dan disukai semua kalangan
 jika ayam goreng atau ayam bakar lebih banyak mengandalkan proses penggorengan dan pemanggangan, tum ayam justru menonjolkan teknik pengukusan dengan balutan daun pisang.
 proses ini bukan sekadar tradisi, tetapi juga memberikan aroma wangi khas yang membuat sajian semakin menggugah selera.
daging ayam yang digunakan biasanya dipotong kecil-kecil lalu dicampur dengan bumbu halus seperti bawang merah, bawang putih, cabai, kunyit, jahe, kemiri, serta daun jeruk.
baca juga:bakpia kukus, inovasi baru dari kudapan legendaris yogyakarta
baca juga:berbagai jenis buah durian yang jadi primadona pecinta kuliner nusantara
untuk memperkaya cita rasa, beberapa daerah menambahkan santan kental agar tum menjadi lebih gurih dan lembut. 
setelah dibungkus rapi, ayam berbumbu tersebut dikukus hingga matang.
“keistimewaan tum ayam terletak pada kombinasi rempah yang segar dengan aroma daun pisang. begitu dibuka, uap panas membawa wangi yang membuat siapa pun langsung tergoda untuk menyantapnya,” ujar yanti, seorang penjual makanan tradisional di palembang.
baca juga:resep cilok kuah pedas, camilan kenyal dan gurih yang menghangatkan
baca juga:berbagai jenis cabe yang jadi incaran ibu-ibu untuk sajian masakan lezat
tum ayam dikenal luas di berbagai daerah indonesia, terutama di wilayah jawa dan sumatra. 
nama “tum” sendiri berasal dari teknik memasak dengan cara membungkus bahan makanan dalam daun pisang lalu mengukusnya.
 beberapa daerah memiliki sebutan lain untuk hidangan ini, namun secara umum cara pengolahan dan rasanya hampir sama.
dahulu, tum ayam sering disajikan pada acara keluarga, kenduri, hingga pesta adat.
 hidangan ini dianggap spesial karena penggunaan rempah yang cukup banyak dan cara pembuatannya yang membutuhkan ketelatenan. 
kini, tum ayam tidak hanya hadir di acara tradisional, tetapi juga menjadi menu favorit di restoran maupun warung makan modern.
kandungan gizi dan manfaat kesehatan
selain rasanya yang lezat, tum ayam juga memiliki manfaat kesehatan. 
daging ayam merupakan sumber protein hewani yang baik untuk pembentukan otot dan menjaga daya tahan tubuh.
 sementara itu, bumbu-bumbu rempah yang digunakan dalam tum ayam memiliki khasiat tersendiri:
kunyit: mengandung kurkumin yang bersifat antiinflamasi dan baik untuk pencernaan.
jahe: membantu meningkatkan daya tahan tubuh serta menghangatkan badan.
daun jeruk: memberikan aroma segar sekaligus membantu melancarkan pencernaan.
cabai: kaya vitamin c dan dapat meningkatkan metabolisme tubuh.
dengan cara memasak dikukus, tum ayam lebih sehat dibanding olahan ayam yang digoreng. 
kandungan lemak tetap rendah, sementara gizi dalam bahan-bahan tidak banyak berkurang.
variasi tum ayam di berbagai daerah
setiap daerah memiliki variasi tum ayam yang berbeda. 
di jawa tengah, misalnya, tum ayam biasanya ditambahkan santan dan kemangi untuk aroma khas. di sumatra, cita rasa pedas lebih dominan karena penggunaan cabai rawit.
 ada juga variasi tum ayam tahu, di mana potongan tahu dicampurkan dengan ayam untuk tekstur lebih lembut.
beberapa rumah makan bahkan mencoba memodifikasi tum ayam dengan menambahkan jamur, udang, atau daging sapi cincang. namun, versi klasik tetap menjadi favorit karena mempertahankan cita rasa asli.
di tengah maraknya makanan cepat saji, kehadiran tum ayam memberi warna berbeda bagi pencinta kuliner. banyak kafe dan restoran mulai menghadirkan menu tradisional ini sebagai pilihan sehat dan lezat.
tak hanya itu, platform media sosial juga turut berperan dalam mengangkat popularitas tum ayam. 
foto-foto tum yang dibuka dengan uap mengepul sering viral, membuat banyak orang tergoda untuk mencoba.
“sekarang banyak pembeli anak muda yang penasaran dengan tum ayam karena mereka melihatnya di tiktok atau instagram. rasanya unik, beda dengan makanan kekinian, tapi tetap cocok di lidah semua orang,” tambah yanti.
cara membuat tum ayam di rumah
masyarakat yang ingin mencoba bisa dengan mudah membuat tum ayam di rumah. berikut langkah sederhana:
potong daging ayam kecil-kecil.
haluskan bumbu (bawang merah, bawang putih, cabai, kunyit, jahe, kemiri).
campur ayam dengan bumbu halus, tambahkan daun jeruk, garam, dan santan secukupnya.
bungkus adonan dalam daun pisang dan sematkan lidi.
kukus selama 30–40 menit hingga matang.
prosesnya memang memerlukan waktu, tetapi hasilnya sebanding dengan rasa yang didapatkan.
tum ayam bukan sekadar hidangan tradisional, melainkan warisan kuliner nusantara yang patut dilestarikan. 
dengan cita rasa gurih, harum rempah, serta cara masak yang sehat, tum ayam kini kembali populer di kalangan masyarakat. 
sajian ini menjadi bukti bahwa makanan tradisional indonesia memiliki daya tarik yang tak kalah dengan kuliner modern.

Tag

Share

Koran Edisi Terbaru

Baca Koran Palembang Pos 9 September 2025

Berita Terkini

Berita Terpopuler

Berita Pilihan