Polemik Bus Kaleng Unsri: Sopir Pasrah, Kampus Tegaskan Kelayakan Angkutan Mahasiswa

Salah seorang sopir bus kaleng di Terminal Unsri menunjukkan stiker Bus yang dinyatakan layak dan boleh masuk areal Unsri Indralaya-foto:dokumen palpos-
BACA JUGA:Karhutla Sumsel 2025: 1.416,9 Hektare Lahan Terbakar, Ogan Ilir Terluas
“Kalau bus masuk ke dalam, mahasiswa bisa turun langsung di fakultas masing-masing,” tambahnya.
Terkait ongkos, Ibrahim menyebut tarif bus bervariasi antara Rp10 ribu hingga Rp15 ribu, tergantung lokasi keberangkatan di Palembang.
Dirinya mematok harga Rp13 ribu untuk trayek dari Ferumnas Sako ke Unsri Indralaya. Saat ini, ada sekitar 70 unit bus kaleng Palembang–Indralaya yang tergabung dalam Organda.
Polemik semakin panas setelah viral sebuah video di media sosial yang memperlihatkan mahasiswa Unsri terlantar di terminal kampus Indralaya pada malam hari.
Dalam unggahan akun @Wr_wawancool08, mahasiswa yang hendak pulang ke Palembang terlihat menunggu tanpa kepastian.
“Cak mano pak @unsripalembang, lantak kamu batasi mobil kaleng, kami nilah laju telantar balik kemaleman,” tulis caption video tersebut.
Menanggapi hal ini, Rektor Unsri, Prof. Taufiq Marwa, menegaskan bahwa kewajiban penyediaan angkutan umum sebenarnya ada di tangan pemerintah, sesuai amanat UU No. 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan.
“Pemerintah bertanggung jawab atas penyelenggaraan angkutan umum yang selamat, aman, nyaman, dan terjangkau sebagaimana disebutkan dalam atat 1 dan 2 UU No 22 tahun 2009,” katanya ketika dikonfirmasi Kamis, 21 Agustus 2025.
Meski begitu, Taufiq menambahkan bahwa Unsri tetap memiliki tanggung jawab moral terhadap keselamatan mahasiswa.
Oleh karena itu, pihaknya menggandeng Dinas Perhubungan dan Kepolisian untuk memastikan angkutan yang masuk kampus memenuhi standar.
“Kami tidak melarang siapa pun menyediakan angkutan. Asal layak, silakan masuk,” tegasnya.
Sejak 11 Agustus lalu, uji kelayakan mulai diterapkan.
Namun, baru enam unit yang mendaftarkan kendaraannya dan hanya tiga yang dinyatakan layak. “Kami mendorong penyedia angkutan menyediakan angkutan yang layak bagi mahasiswa kami,” ujar Taufiq.
Hal senada disampaikan Wakil Rektor IV Unsri, Prof. Joni Arliansyah.