Kue Cucur: Jajanan Tradisional Nusantara yang Manis Legit dan Penuh Makna

Kue cucur, jajanan tradisional Nusantara yang manis legit dengan makna filosofis mendalam.-foto:Istimewa-

Misalnya, digunakan sebagai sesajen atau hidangan khusus dalam perayaan hari besar keagamaan.

Meski kini jajanan modern dan camilan instan semakin menjamur, kue cucur tetap bertahan dan bahkan semakin populer.

Banyak pedagang kaki lima hingga toko kue tradisional yang menjual kue ini dengan harga terjangkau.

Bahkan, beberapa inovasi dilakukan untuk menyesuaikan dengan selera anak muda, seperti menambahkan topping cokelat, keju, atau mengganti gula merah dengan gula pasir.

Tidak sedikit pula pelaku usaha kuliner yang memanfaatkan platform digital untuk menjual kue cucur secara online.

Hal ini membuat jajanan tradisional ini tetap relevan di tengah perkembangan zaman, sekaligus membuka peluang usaha bagi masyarakat.

Selain rasanya yang enak, kue cucur juga memiliki kandungan energi yang cukup tinggi karena bahan dasarnya berupa tepung beras dan gula merah.

Kandungan karbohidrat pada tepung beras berfungsi sebagai sumber energi, sedangkan gula merah mengandung mineral alami seperti zat besi dan kalium yang bermanfaat bagi tubuh.

Namun, karena proses pembuatannya menggunakan minyak goreng, konsumsi kue cucur sebaiknya tidak berlebihan.

Menikmati kue cucur sebagai camilan sesekali tetap aman dan bisa memberikan energi tambahan.

Kehadiran kue cucur di berbagai acara adat, hajatan, hingga keseharian masyarakat menunjukkan betapa kuatnya ikatan jajanan ini dengan budaya Nusantara.

Kue cucur bukan sekadar makanan, melainkan juga bagian dari identitas bangsa yang harus dilestarikan.

Pemerintah melalui berbagai festival kuliner tradisional juga terus mendorong promosi jajanan lokal termasuk kue cucur.

Tujuannya agar generasi muda lebih mengenal dan mencintai warisan kuliner bangsa sendiri.

Kue cucur adalah salah satu bukti nyata kekayaan kuliner Indonesia.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan