Demi Kemanusiaan: Bidan Dona Lubis Arungi Sungai Deras untuk Obati Warga Terisolasi !

Bidan Dona Lubis (46) saat mengarungi derasnya Sungai Batang Pasaman akibat jembatan yang terputus sepanjang 15 meter di Nagari Cubadak Barat, Kecamatan Dua Koto, Kabupaten Pasaman, untuk mengobati pasien, Jumat (1/8/2025).-FOTO : ANTARA-
Warga, termasuk anak-anak sekolah, kini harus nekat menyeberangi Sungai Batang Pasaman setiap hari untuk ke sekolah atau pasar terdekat.
Tanpa jembatan darurat, nyawa jadi taruhan.
“Kalau anak sekolah jatuh ke sungai, siapa yang bertanggung jawab? Ini darurat!” tegas Sumarno, warga setempat yang tinggal di dekat lokasi jembatan.
Kondisi ini memicu lonjakan harga kebutuhan pokok. Harga beras, minyak, dan kebutuhan dapur naik lebih dari 150 persen.
Ongkos ojek yang biasanya Rp100.000 per orang kini melonjak menjadi Rp250.000, karena pengendara harus melintasi jalur ekstrem dan berisiko tinggi.
Wali Nagari Kesria Novi mengatakan pihaknya telah meninjau langsung lokasi dan mulai membangun jembatan darurat sederhana berbahan bambu dan kayu.
Namun, ia mengakui, penanganan permanen harus segera dilakukan oleh pemerintah kabupaten karena akses ini sangat vital.
“Kami sudah komunikasikan ke Pemkab Pasaman agar bisa segera mengirimkan tim teknis dan bantuan logistik. Kalau perlu, kami minta perhatian provinsi,” ujarnya.
Dona berharap kejadian ini membuka mata semua pihak bahwa pelayanan kesehatan bukan hanya soal ketersediaan obat atau bangunan, tapi juga aksesibilitas yang memadai.
“Tenaga kesehatan bisa bekerja maksimal kalau infrastrukturnya juga mendukung. Semoga ini menjadi momentum perubahan,” pungkas Dona.
Kisah Dona Lubis bukan hanya soal keberanian seorang bidan, tetapi juga potret nyata kesenjangan akses pelayanan dasar di wilayah terpencil.
Di balik derasnya arus Sungai Batang Pasaman, tersimpan semangat pengabdian yang tak surut oleh rintangan.
Kini, warga Pasaman dan warganet di seluruh Indonesia menanti aksi nyata pemerintah.
Bukan sekadar janji pembangunan, tapi wujud konkret berupa jembatan penghubung yang bisa menyelamatkan banyak nyawa — seperti nyawa pasien Tb yang beruntung diselamatkan oleh seorang bidan bernama Dona Lubis.(ant)